Lihat ke Halaman Asli

Film di Balik 98

Diperbarui: 17 Juni 2015   07:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hiburan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

haii kali ini aku akan ceritakan film dibalik 98 kenapa aku mau ceritakan film ini karna 2hari yang lalu bertepatan memperingati 17 penembakan mahasiswa TRISAKTI

film yang di sutradarai oleh LUKMAN SARDI

Di Balik 98, Kisah perjuangan keluarga dan pengorbanan cinta melewati sebuah tragedi besar, tragedi Mei 1998.

JAKARTA 1998
Latar belakang krisis moneter membuat hampir semua orang menjadi panik dan berada dalam ketakutan. Warga kebingungan dengan situasi negara yang genting, gerakan gabungan mahasiswa seluruh Indonesia yang menuntut turunnya presiden Soeharto.

Dengan puncaknya pada 13-14 Mei saat Tragedi Trisakti terjadi. Tragedi kelam bangsa ini
————————————————

Ditengah kondisi yang penuh ketidakpastian, presiden Soeharto memutuskan untuk tetap pergi ke Kairo menghadiri KTT G-15. Sementara itu wakil presiden B.J Habibie dikejutkan oleh insiden penembakan di Trisakti yang berbuntut pada terjadinya kerusuhan besar, kenapa hal ini bisa terjadi?

Di balik tragedi yang kelam itu ada kisah lain, kisah sebuah keluarga yang tercerai berai dan kisah sepasang kekasih yang terpisahkan.

BAGUS (26), seorang Letnan Dua, berada dalam situasi bimbang ketika harus berhadapan dengan situasi yang luar biasa. Tanggung jawab sebagai petugas pengamanan harus berbenturan dengan kewajiban utamanya untuk menjaga,

SALMA (23) seorang pegawai Istana negara, sang istri yang sedang hamil besar. Sayangnya, Salma harus berada dalam situasi tidak kondusif dan berbahaya ketika ia terjebak kerusuhan dan dinyatakan hilang. Hati Bagus yang bimbang, berubah menjadi hancur ketika ia harus menerima kenyataan tersebut. Apalagi ditambah dengan tekanan dari  atasan Bagus yang menyatakan bahwa sebagai prajurit harus mengutamakan tugas dan sebagai laki-laki pantang untuk menjadi cengeng hanya karena peristiwa kecil.

Sementara kerusuhan yang terjadi memaksa presiden Soeharto untuk pulang dari Kairo lebih awal. Pemerintah dihadapkan pada situasi yang sulit. Tokoh masyarakat dan beberapa perwakilan Ormas secara langsung meminta presiden Soeharto mundur. Namun ia tak bergeming dan berencana membentuk komite dan kabinet reformasi untuk menjawab tuntutan tersebut.

Sementara itu, nasib baik yang enggan untuk berpihak kepada Bagus. DIANA (20), adik iparnya, aktivis reformasi mahasiswa, harus berbenturan pendapat ketika mengetahui Salma kakaknya hilang di tengah peristiwa kerusuhan. Tidak mau kalah dan saling lempar tuduhan, Diana pun menuduh Bagus tidak bisa menjaga Salma. Bagaikan sudah jatuh tertimpa tangga pula, tidak ada kata solusi ketika berbicara dengan Diana, hanya caci maki dan umpatan yang Bagus dapat.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline