Menurut Sujana (2013), tujuan pembelajaran saintifik yang semula lebih terfokus pada hasil belajar diubah menjadi kompetensi proses. Keterampilan merupakan salah satu pendekatan pembelajaran berbasis proses yang dirancang untuk memungkinkan siswa menemukan secara langsung teori, fakta, dan konsep.
Pengembangan keterampilan proses ilmiah berlangsung melalui pembelajaran yang menyenangkan dan dengan bantuan metode atau model yang sesuai dengan karakteristik pembelajaran ilmiah.
Penggunaan metode pembelajaran yang berbeda dalam IPA menciptakan interaksi antara guru dan siswa dalam pembelajaran dimana peristiwa di lingkungan alam atau segala sesuatu yang berhubungan dengan alam dibahas sebagai topik utama.
Menurut Darmojo (dalam Zamatova, 2006), IPA adalah pengetahuan yang rasional atau nyata, sehingga dapat dibuktikan kebenarannya dan obyektif tentang alam semesta dan segala isinya. Dengan menggunakan metode bermain peran di sekolah, siswa menjadi imajinatif, tertarik pada banyak hal, berpikir sendiri, ingin tahu, energik dan percaya diri serta dapat meningkatkan kerjasamanya.
Selain itu, siswa mengetahui bagaimana mempraktikkan, memahami dan mempertahankan materi mediasi atau mendramatisasi sesuai dengan gaya bahasa dan pembelajaran. Hal ini karena siswa belajar melalui pengalaman langsung, khususnya hubungan antara makhluk hidup dan lingkungannya. Siswa mengetahui bagaimana cara menyampaikan nilai-nilai yang terkandung dalam materi pembelajaran, sehingga nantinya dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Fotosintesis adalah proses sintetik pembuatan makanan yang dibuat oleh tumbuhan hijau dengan bantuan sinar matahari. Eksperimen ini juga membuktikan bahwa hanya daun yang memiliki klorofil dan terkena cahaya yang dapat "sup" atau berfotosintesis. Menurut literatur fotosintesis Dwidjoseputro (2005), tumbuhan khususnya tumbuhan tingkat tinggi perlu melakukan proses yang disebut sintesis karbohidrat yang terjadi pada daun tumbuhan untuk memperoleh makanan sebagai kebutuhan pokok untuk kelangsungan hidupnya. tanaman dengan klorofil dengan sinar matahari.
Teori belajar Edgar Dale yang dikenal dengan teori Kegel memiliki pengalaman yang menggarisbawahi bahwa 90% belajar berhasil, hal ini terjadi ketika anak bertindak secara langsung atau konkrit, yang terdiri dari peran, membuat simulasi, dan menghubungkan hal-hal atau sesuatu yang nyata untuk dilakukan. Dan jelas bahwa pemberian pengalaman langsung kepada siswa khususnya pada pembelajaran IPA dengan menggunakan bahan fotosintesis dapat meningkatkan kemampuan kognitif anak dan secara langsung meningkatkan hasil belajar.
Partisipasi langsung dari siswa dapat mengarah pada kemampuan untuk melakukan refleksi. Menurut Hanifah (2014), reselektivitas adalah kemampuan individu untuk memilih informasi yang mereka peroleh yang relevan dengan tujuan pemecahan masalah dan menggunakannya secara efektif untuk memecahkan masalah mereka. Oleh karena itu, dengan menggunakan metode yang tepat dapat menghasilkan hasil belajar yang baik. Langkah-langkah metode bermain peran menurut penulis:
1.Guru menentukan topik dan tujuan dari simulasi role playing ini.
2.Guru menjelaskan secara singkat apa itu fotosintesis dan cara kerjanya.
3.Kemudian guru secara sukarela memilih siapa yang ingin menjadi pemain dalam simulasi ini, jika tidak ada yang bersedia maka guru harus mencalonkan.