Lihat ke Halaman Asli

Mirna Mirna

Mahasiswa

2 Kisah Anak yang Mengalamai Gangguan Jiwa

Diperbarui: 27 Desember 2022   20:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

 Randi tumbuh seperti anak pada umumnya,namun orang disekitarnya memperlakukan randi seperti orang asing.

Halini terjadi saat Randi berusia 10 tahun tepat saat ibunya pergi demi pria lain.ketika hal itu terjadi, banyak pertanyaan yang tidak bisa Randi tanyakan,banyak juga yang tidak terjawab.

Ini membuat Randi sedih hingga terlarut,dia terus menangis ketika usianya 14tahun,Randi mulai melukai dirinya sendiri.Randi berharap, menyakiti dirinya akan membuat melukai fisiknya, sedikit terobati,dia juga sempat berpikir untuk bunu diri.

Suatu hari ayahnya Randi menemuinya,mengahapus air matanya,dan mengatakan bahwa semua baik-baik saja.Hal itulah yang menguatkan Randi untuk bangkit.

Kini Randi terus mengampanyekan tentang kesadaran bunuh diri agar tidak ada anak lain yang melakukan hal bodoh seperti yang pernah dilakukannya.

Susi mengatakan,ketika usianya 9tahun,dia pernah berdiri di kovidor sekolah dan kehilangan fokus.

Susi lalu pingsan selama kejah dari 1 jam ketika terbangun,dia menemui tubuhnya kejang tidak terkendali.dia diketahui mengidap kenjang psikogenetik selamat bertahun-tahun ,Susi membiarkan penyakitnya itu menguasai dirinya.

Namu susi mulai menyadari bahwa dia Harus Bangkit.dia lalu mulai menemukan mimpinya dan berusaha mengejarnya. Susi punya mimpi untuk meningkatkan kesadaran tentang betapa pentingnya kesehatan mental.

Susi merasakan sendiri, kondisi gangguan jiwanya disalah pahami oleh banyak orang.susi lalu menggalakkan kampenye tentang pentingnya kesadaran tentang kesehatan mental.

Dari kisa Randi dan Susi kita bisa ambil bahwa gangguan jiwa bukanlah hal Yang bisa dengan mudah di hadapi.gangguan jiwa kerap menjadi beban tersendiri,baik bagi orang yang mengalami,maupun keluarganya.

  




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline