Lihat ke Halaman Asli

Cara Mudah Menangkal "Lupa"

Diperbarui: 21 Desember 2015   12:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

“aduh kayaknya aku udah pikun nih!”, kata-kata itu secara tidak sadar sering kita ucapkan saat kita lupa meletakkan sesuatu. Kita seringkali lupa meletkkan benda-benda kecil seperti dompet, jam tangan, kacamata, dan sebagainya. Apakah kita sudah-sudah benar pikun? Bisa jadi ketika di tes ternyata sebenarnya kita belum pikun, malah kita dalam kondisi yang baik.

Mengapa saat di tes kita bisa mengingat lima sampai sepuluh barang, tapi ketika mengingat satu barang yang sedang dicari rasanya sulit? Mungkin masalah kita terletak bukan pada daya ingat, melainkan pada fokus atau perhatian kita pada sesuatu tersebut. Berikut ini beberapa cara untuk menangkal lupa

Berbicara pada diri sendiri. Ketika kita berbicara pada diri sendiri, kita menambah satu indra untuk membantu ingatan kita, yaitu indra pendengaran. Indra pendengaran adalah satu indra yang tertajam. ketika kita berbicara pada diri sendiri, tanpa di sadari kita melakukan tiga proses untuk mengingat. Misalnya ketika kita meletakkan kunci rumah. Pertama, ketika berbicara kita mendengar dimana kunci itu diletakkan. Kedua, kita berpikir dimana kunci itu diletakkan dan ketiga, kita juga melihat dimana kunci itu diletakkan. Mungkin kedengarannya konyol ketika kita meletakkan kunci sambil berbicara pada kunci tersebut, tapi cara ini adalah salah satu cara yang cukup efektif untuk mengingat.

Menggunakan arsip mental kita. “Tadi jam tanganku dilepas saat mau wudhu”, “Tadi jam tanganku sempat jatuh ke lantai.”, itu adalah beberapa contoh sederhana petunjuk pemanggilan jika kita lupa sesuatu, yaitu dengan memperbanyak hubungan dengan benda yang ingin kita ingat. Dengan mengingat kapan terakhir kita pakai, dibawa kemana saja benda tersebut, dan benda apa yang berada di dekatnya, tentu akan memudahkan kita dalam mengingatnya.

Melatih kebiasaan memperhatikan. Seringkali kita lupa pada sesuatu karena kita kurang memperhatikannya. Dengan sedikit latihan sederhana kita akan otomatis melakukan hal-hal ini untuk mengingat sesuatu. Pertama, hindari mengalihkan pikiran. Jika kita berada di kamar lalu ingin mengambil segelas air di dapur kita akan mulai berjalan melewati berbagai ruangan untuk sampai kesana. Tapi biasanya, di perjalanan kita sering melakukan hal lain, seperti melihat TV menyala lalu mematikannya. Dan ketika kita sampai di tempat tujuan kita pun menjadi lupa apa yang akan kita lakukan. Untuk menangkalnya, kita harus fokus dulu pada tujuan kita. Sambil berjalan bayangkan gelas dan air yang akan kita ambil sehingga bayangan segelas air di otak kita tak akan tergeser oleh bayangan lain. Kedua, melakukan sesuatu dengan segera. Misalnya kita menemukan ide judul tulisan, atau ada janji menelepon seseorang tapi kita sedang asyik menonton, biasanya kita akan menundanya. Tetapi jika kita menundanya justru pikiran kita akan dipenuhi bayangan lain dan akhirnya kita menjadi lupa tujuan awal kita. Ketiga, menggunakan tempat-tempat yang biasa. Dengan meletakkan benda-benda seeprti kacamata,kunci, Hp di tempat khusus akan memudahkan kita saat akan mencarinya.

Dan yang terakhir, kita harus mengasah observasi. Penelitian menunjukkan bahwa orang yang sering memperhatikan lingkungan di sekitarnya memiliki kadar lupa yang lebih sedikit dibandingkan orang-orang yang kurang memperhatikan sekitarnya. Mulai sekarang kita harus mencoba untuk lebih memperhatikan lingkungan sekitar kita. Dengan demikian, kesadaran mengingat kita akan meningkat.

Sounds easy, right? Ternyata cara-cara sederhana tersebut bisa membantu kita dalam mengingat. Yang tak kalah pentingnya juga adalah menyadari kedahsyatan otak kita. Bahkan berdasarkan penelitian, jika 10 informasi dimasukkan kedalam otak kita setiap detik selama 100 tahun otak kita masih belum terisi separuhnya. Untuk itulah yang perlu kita lakukan adalah menubah mindset kita bahwa kita pelupa dan sebagainya dan mencoba untuk mengoptimalkan potensi yang kita miliki.

“Allah telah menciptakan manusia dengan segala potensi yang luar biasa. Tetapi potensi-potensi itu tidak akan ada artinya apabila kita tidak mengoptimalkannya. Mengoptimalkan potensi yang kita miliki adalah salah satu bentuk rasa syukur kita terhadap karunia-Nya. Optimalized your potential!” -@mirna_jullyone

“potential means nothing if you don’t do anything with it” -unknown

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline