Lihat ke Halaman Asli

Gara-gara Instagram

Diperbarui: 10 Agustus 2020   22:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

gambar: pixabay.com/solenfeyissa

Tulisan ini terinspirasi dari artikel di website mojok. Yang judulnya alasan kenapa kita harus pelan-pelan meninggalkan Instagram. Saya sebutkan alasan dari artikel tersebut. Bahwasanya ada 3 alasan yaitu dapat menimbulkan insecure, susah cari followers, dan boros paket data.

Bener banget. Semuanya bener saya setuju. Namun, gara-gara Instagram saya jadi menemukan berbagai inpirasi. Terutama di bidang yang saya sukai sekarang yaitu gaya hidup zero waste. Banyak akun-akun yang memberikan edukasi hidup minimalis, cara mengkompos, cara memanfaatkan barang bekas, cara menanam, krisis iklim, eco beauty. Saya jadi mengetahui produk-produk yang mendukung gaya hidup minim sampah.

Dari Instagram saya banyak menemukan konten edukasi terkait pendidikan seks. Bukan konten pornografi ya! Saya mengenal akun yang menjual menstruasi cup. Tidak hanya menampilkan produk jualannya saja. Tapi juga mengedukasi seperti masturbasi, pengenalan vagina, keputihan, dll. Informasinya cewek banget lah. Penting sekali untuk diketahui perempuan.

Dari Instagram ilmu agama saya pun bertambah. Kan banyak ustadz ustadz yang membagikan ilmu lewat sosmed ini. Bisa berbentuk gambar, tulisan, animasi, video, audio dll. Pokoknya jadi tambah menarik deh. Saya bisa mengetahui jadwal kajian ustadz A dan ustad lainnya.

Kemudian, gara-gara instagram saya jadi punya skill memfoto. Berpikir bagaimana caranya agar foto yang dijepret bisa bagus. Belajar cara menemukan angel yang tepat. Baiknya foto jam berapa. Jadi kenal aplikasi canva, VSCO, dll. Aplikasi edit foto kece untuk Instagram. Kalau pakai aplikasi itu feed & Instagram story jadi keren deh. Layaknya selebgram. Hahaha.

Tapi ya. Ada tapinya. Sesuatu yang berlebihan itu tentu tidak baik kawan. Jika kamu main Instagram setiap menit, setiap jam sangat tidak bagus ya. Waktu, tenaga, kuota jadi terbuang percuma kan gegara Instagram? Pokoknya dalam menggunakan setiap aplikasi ataupun gadget, baiknya jangan berlebihan ya. Ingat waktu. Saatnya ibadah ya ibadah. Saatnya tidur ya tidur. Saatnya kerja (di luar konteks medsos) ya kerja. Sejenak lepaskan gadget mu. Dan lihat sekitar. Yuk lakukan aktivitas fisik.

Alihkan mata dari layar gadget.

Bagaimana dengan Anda? Apakah mau meninggalkan Instagram?

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline