Waktu berbuka puasa adalah waktu yang sangat didambakan bagi muslim yang sedang berpuasa. Terkadang juga bingung ingin berbuka dengan apa. Bukan dengan siapa (hehe). Kegiatan yang paling sering dilakukan sembari menunggu adzan maghrib salah satunya adalah mencari takjil. Jalan-jalan sebelum maghrib agar tak terasa lelahnya berpuasa sambil mencari takjil, atau biasa disebut dengan ngabuburit.
Penjual takjil dadakan
Penjual takjil sudah bersiap menyambut rezeki dari selepas solat ashar. Pemandangan? di dekat rumah saya (dekat dengan jalan raya dan SD) ada beberapa penjual takjil sedang berpesta. Saya perhatikan semua penjual tersebut adalah penjual dadakan. Contohnya ada yang jual gorengan dan es kopyor. Dia sebelumnya menjual ayam penyet. Berjualan takjilnya pun persis di depan warung makan ayam penyet nya.
Ada lagi penjual dadakan, bermodalkan gerobak yang sama dengan jualan sebelumnya. Awalnya menjual gado-gado, kemudian ketika bulan Ramadhan menjual sop buah. Sungguh kreatif tidak melewatkan momentum yang ada.
Takjil minim sampah
Menurut Asosiasi Industri Olefin, Aromatik, dan Plastik Indonesia (Inaplas), jumlah plastik sekali pakai mengalami kenaikan hingga 20% setiap bulan Ramadhan. Maka dari itu, saya menantang diri selama bulan Ramadhan agar memiliki kebiasaan baru. Belanja dengan kantong/ tas pakai ulang sendiri (bawa dari rumah). Jika beli makanan membawa wadah sendiri. Harapannya agar sampah tidak semakin menumpuk. Sesungguhnya langkah paling awal itu ya mencegah adanya sampah.
Salam kompasiana.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H