Nama : Mirna_2410416220001
Kelas : A
MataKuliah : Pengantar Lingkungan Lahan Basah
Dosen Pengampu : Dr. Rosalina Kumalawati, S.Si, M,Si.
Mahasiswa S1 Universitas Lambung Mangkurat Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Program Studi Geografi
Di dunia sampai sekarang masih banyak kontroversi dalam mencerapi lahan basah. Akibat kontroversi yang berkepanjangan, kebijakan menangani lahan basah tidak jelas, nasib lahan basah tidak menentu, dan kerusakan lahan basah tidak tertanggulangi. Dalam kenyataan lahan basah dapat menyediakan sederetan barang dan jasa penting bagi manusia dalam penggunaan langsung dan tidak langsung, kesejahteraan margasatwa, dan pemeliharaan mutu lingkungan. Proses biofisik yang menjadi gantungan penyediaan barang dan jasa, juga menopang fungsi dan struktur ekosistem. Namun demikian, kenyataan penting tersebut tidak tercerapi oleh masyarakat umum, termasuk para pemimpinnya. Kegandaan gatra (aspect) yang mengisyaratkan bahwa kelestarian lahan basah memerlukan pengimbangan cermat antara produksi dan konservasi, luput dari perhatian. Akibatnya, pemeliharaan lahan basah alami di kebanyakan negara memperoleh prioritas rendah.
Kecamatan Anjir Muara, adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Barito Kuala, Provinsi Kalimantan Selatan, Indonesia. Anjir Muara terletak 19 km dari Kota Banjarmasin. Anjir Muara memiliki banyak lahan basah yang dapat dimanfaatkan secara produktif, potensi lahan basah di Anjir Muara ada beragam mulai dari tanaman pangan, holtikultura buah, holtikultura sayur dan sebagainya. Namun, sangat di sayangkan potensi tersebut belum sepenuhnya dikembangkan secara optimal.
Pada tugas artikel ini saya akan mengidentifikasi kontroversi dalam mencerapi lahan basah di Kecamatan Anjir Muara. Penelitian ini diperlukan untuk memajukan kapasitas nasional mengelola lahan basah secara efektif. Wilayah yang saya teliti di kabupaten Anjir Muara meliputi beberapa desa Beringin Jaya, Sungai Punggu, Anjir Muara Lama, Anjir Muara Kota Tengah, dan Anjir Serapat Muara 1. Berdasarkan wawancara dengan beberapa responden dari lima desa di Kecamatan Anjir Muara sebagai berikut:
1. Desa Beringin Jaya
Di Desa Beringin Jaya, saya bertemu dan mewawancarai Ibu Tuti, ibu Bayati, ibu Haji Galuh, serta pak Nahdi. Mereka menjelaskan bahwa komoditas utama yang dihasilkan di Desa Beringin Jaya adalah Tanaman pangan seperti padi dan tanaman singkong. Di lokasi ini, proses penanaman padi dimulai dengan persiapan lahan, penanaman benih di persemaian, dan kemudian pemindahan ke lahan basah. Padi memerlukan air yang cukup, jadi saat musim hujan, lahan biasanya terisi air secara alami. Sebaliknya saat musim kemarau, petani harus mengelola irigasi agar padi tetap tumbuh.