Lihat ke Halaman Asli

Sigap Menangani Bencana Gempa dan Tsunami di Sulawesi Tenggara

Diperbarui: 4 Oktober 2018   13:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

liputan6.com

Bencana Gempa dan Tsunami di Sulawesi Tenggara

Belum kelar pemulihan pasca gempa di NTB, Indonesia kembali di hujani dengan suasana duka akibat bencana alam yang terjadi Donggala, Sigi, Palu, dan wilayah berdampak di Provinsi Sulawesi Tengah.

Gempa berkekuatan 7,7 SR yang disusul tsunami melanda Kota Palu, Sulawesi Tengah, setelah hari jadinya ke-40 pada 27 September 2018. Gempa yang terjadi hampir 3x lebih kuat dari gempa yang terjadi di Lombok.

Ketegangan, ketakutan, disertai kekhawatiran masyarakat setela bencana terjadi 1-2 hari kian mencekam, bantuan yang datang sangat sulit menembus akses menuju lokasi bencana, karena bandara lumpuh dan beberapa akses jalan rusak parah.

Masyarakat yang dihantui kecemasan tinggi, mengambil beberapa ebutuhan pangan di supermarket dan juga ada yang melakukan tindak kriminal yang cukup disayangkan.

Hal ini segera ditangani oleh aparat yang juga langsung bergerak mengamankan beberapa lokasi juga meringkus tersangka yang melakukan tindak kejahatan. Terlihat suasana ksedihan dari keluarga para korban yang juga banyak yang belum diketahui identitasnya. Kantung-kantung mayat sangat dibutuhkan untuk melakukan proses evakuasi dan menghindari adanya infeksi dari jenazah yang berada di beberapa lokasi dan mulai membusuk.

Dihimbau untuk para relawan dan petugas yang mengevakuasi untuk selalu menjaga kebersihan an menggunakan sarung tangan agar lebih aman, sehingga cepat dan sergap dalam melakukan identifikasi.

Korban Jiwa dan Bantuan Untuk Pengungsi

Korban meninggal mencapai lebih dari 1200 orang, sementara korban luka berat ada sebanyak 5.632 orang yang dirawat di rumah sakit, 90 orang hilang, dan pengungsi tercatat 48.025 orang yang tersebar di 103 titik. Selain warga lokal, ada juga warga negara asing (WNA) yang terdampak gempa di Palu dan Donggala, yakni berjumlah 114 orang.

BNPB pun memperkirakan jumlah korban akan terus bertambah karena masih banyaknya korban yang belum teridentifikasi, ditemukan, dan terjangkau oleh Tim SAR.

Bantuan logistik, pakaian, juga keperluan obat-obatan sudah mulai kondusif di hari kedua dan ketiga pasca bencana, bantuan dari luar negeri juga siap diterima secara terbuka oleh pemerintah Indonesia yang fokus pada, alat berat, pesawat hercules, pasokan listri atau genset, dan kebutuhan lain dalam membantu proses evakuasi dan menembuh untuk penyaluran logistik dan bantuan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline