Salah satu warisan budaya yang ada di Indonesia yaitu kain Tenun Troso. Tenun merupakan proses dalam pembuatan kain dengan menggabungkan benang-benang secara melintang, memanjang dan melebar (Affendi,1995). Asal usul Tenun troso yaitu karena kain ini dihasilkan dari salah satu desa yang berada di jepara, yaitu Desa troso.
Sejarah Tenun Troso Kain tenun ikat troso merupakan kerajinan tenun ikat tradisioanl yang sudah terkenal di Indonesia bahkan di mancanegara. Beragam pengrajin tenun yang ada di desa troso masih terus menenun dan melestarikan tenun hingga saat ini.Selain menariknya sejarah Kain tenun Troso, kain ini juga memiliki ciri khas yang unik, khususnya pada motif dan warna. Motif-motif yang ada pada tenun troso yaitu Motif cemara dan motif lompong. Teradapat 4 motif tenun troso yang terdaftar di kemenkumham sebagai hak kekayaan intelektual, yaitu motif kedawung, motif ampel, motif belik boyolali, dan motif sicengkir.
Keunikan motif yang ada pada kain tenun troso jarang dilirik oleh anak muda zaman sekarang dikarenakan lebih menyukai produk luar negeri dari pada dalam negeri. Karena hal tersebut, penulis berupaya mengenalkan dan melestarikan kain tenun troso jepara melalui dunia pendidikan, khususnya pada jurusan tata busana.
Tata busana merupakan jurusan pendidikan yang mempelajari hal-hal yang berbau fashion. Entah itu kriya textile, busana custome made ataupun busana industri. Tenun Troso juga memiliki kaitan atau hubungan dengan jurusan Tata busana. Tenun ikat troso merupakan warisan budaya asal desa troso Jepara yang sudah terkenal di Indonesia bahkan ke Mancanegara. Namun sangat disayangkan banyak anak muda yang masih tidak mengetahui ataupun mengenal warisan budaya Tenun Troso.
Dalam pengenalan dan pelestarian warisan budaya Tenun Troso dapat dilakukan melalui berbagai macam hal. Salah satu nya adalah memasukkan materi pembuatan busana dengan menggunakan tenun troso serta mengadakan pagelaran fashion show busana etnik Troso jepara yang dilakukan oleh SMK jurusan Tata Busana.
Dalam mewujudkan fashion show tersebut para siswa siswi SMK jurusan Tata Busana berlomba-lomba menunjukkan kreativitas pembuatan busana ready to wear dengan bahan troso. Selain mengenalkan warisan budaya Tenun Troso, siswa dan siswi SMK jurusan Tata Busana juga membuktikan bahwa design busana modern dapat disandingkan dengan bahan busana etnik dan klasik sehingga busana tersebut dapat terlihat fashionable dengan bahan busana yang klasik.
Dalam pembuatan busana dari bahan tenun troso, siswa siswi SMK jurusan Tata Busana membuat design awal untuk gambaran busana yang akan dibuat. Dibagian ini lah kreativitas siswa dan sisiwi ditunjukkan. Setelah membuat design, siswa siswi SMK jurusan Tata Busana membuat pola sesuai dengan busana yang akan mereka buat. Karena busana yang mereka buat adalah busana ready to wear, maka pola yang dibuat antara siswa itu berbeda. Semakin sulit pola busananya semakin tinggi kreativitas siswa/i tersebut. Setelah pembuatan pola selesai, para siswa harus memotong kain sesuai dengan pola yang sudah di buat, kemudian di lanjutkan dengan proses menjahit busana ready to wear sampai dengan tahap finishing.
Setelah busana yang di buat sudah jadi atau selesai di jahit, tahap selanjutnya yang di lakukan oleh SMK dalam melestarikan kain tenun torso serta mengenalkan hasil karya siswa adalah dengan mengadakan kegiatan fashion show, yang dihadiri oleh wali murid serta masyarakat umum. Kegiatan fashion show ini di peragakan oleh siswa siswa SMK jurusan Tata Busana serta di dokumentasikan dan di unggah ke akun youtube, agar bisa di lihat oleh banyak kalangan umum.