Ranupani - Pentingnya usaha keras dan kesungguhan dari semua pihak untuk melakukan Reboisasi di Desa Ranupani diterima dengan baik oleh masyarakat. Melalui program Gerakan Tanam 1000 Pohon di Desa Ranupani kegiatan reboisasi pertama di tahun 2022 diharapkan dapat menunjang lestarinya Pohon-pohon besar di area kebun masyarakat.
Pencegahan terhadap kurangnya pohon-pohon di area kebun masyarakat menjadi wacana aksi yang digalakkan para pemerhati lingkungan. Jika terlambat, maka akan sangat sulit menanam pohon di tanah yang unsur haranya telah kurang.
Kondisi alami yang masih lestari tentu akan sangat baik jika dilakukan penanaman, berbeda dengan hutan yang gundul yang membutuhkan perawatan khusus dalam penamaman bibit pohon.
Up-date data terbaru penerima manfaat kegiatan ini berjumlah 36 KK, dengan rata-rata perolehan bibit yaitu 10 - 70 bibit pohon cemara yang disesuaikan dengan kebutuhan dan luas lahan yang dimiliki masyakarat.
Beberapa yang tekonfirmasi telah mendapatkan manfaat bibit yaitu keluarga P Gito, P Edi setiawan, P Mistono Atim, P Buari Hidayat, P Eko, P Tomo, B Sri Wahyuni, P Prastio, P Puji, P Mistu, P Ngadiwarno, P Sukes, P Budiono, P Riono, P Jaiz, P Masyudi, B Pipin, P Udik, P Riyono, P Edi Krisna, P Buang, B Rima, P Didik, B Endang, P Poyo, dan beberapa warga masyarakat yang on progress sudah terdata lainnya.
Kegiatan ini terlaksana atas inisiatif dari MI Thoriqul Huda Ranupani dan komunitas penggerak lainnya yaitu IHave, Baitul Maal At-Taubah, Corre, BBTNBTS, Aca Peduli, LFU Surabaya, PGMI Lumajang, Mountaineer, Lazizmu Lumajang, Lumajang Mengaji, Kopis Industri, Dharma Wanita Lumajang, Lumajang Jimny Community, MPC Pemuda Pancasila Kabupaten Lumajang, Semut Peduli Lumajang, Sahabat UT Lumajang, F-Kol, Pafofa SMAN 01 Lumajang, Mega Semeru, PMI Lumajang, DLH Kabupaten Lumajang, Pemdes Ranupani, dan PSHT Ranting Senduro.
Seperti yang diuraikan diatas, Pohon menjadi mahluk yang sangat penting dalam menjaga keseimbangan biodiversitas di bumi. Sebuah pelajaran penting tentang Reboisasi di kebun masyarakat sebagai trobosan berfikir dalam menjaga lingkungan harus terus dilaksanakan agar dapat membudaya dilintas generasi.
Masyarakat terutama generasi muda diharapkan memiliki budaya menanam pohon. Suka menanam pohon, Suka merawat pohon, Suka melestarikan alam sekitarnya yang rindang kembali.