Program Takziyah Madrasah Ibtidaiyah Thoriqul Huda (MIDA) Ranupani diharapkan menambah rasa keimanan kepada siswa, menumbuhkan rasa tenggang rasa, dan meningkatkan silaturahmi di dalam kehidupan sosial bermasyarakat. Dalam kehidupan sehari-hari kita perlu pembiasaan dalam menjalankan akhlak yang baik.
Madrasah perlu menanamkan nilai-nilai religius dalam kehidupan sehari-hari kepada siswa, misalnya dengan kegiatan takziyah yang didalamnya ada tahlilan.
Tahlilan intinya kegiatan mendoakan orang yang sudah meninggal dunia dengan rangkaian amalan do'a-do'a yang telah mentradisi dikalangan muslimin di indonesia.
Seluruh siswa mengikuti kegiatan dengan sangat antusias menuju rumah temannya sendiri yang salah satu anggota keluarganya ada yang meninggal dunia.
Program Takziyah ini juga dimaksudkan sebagai bentuk belasungkawa. Iktikad baik itu dapat diwujudkan dengan memiliki rasa peduli terhadap sesama. Dengan cara komunikasi berupa tahlilan dan doa maka madrasah dapat menjaga hubungan yang hormanis antara siswa kepada guru, guru kepada keluarga yang mengalami musibah, dan antara siswa kepada siswa yang lainnya.
" Sambutan dari keluarga shohibul musibah sangatlah baik. Kita dapat saling merenungi pentingnya hidup dengan mengingat kematian. Manusia memiliki batas waktu dimana rahasianya hanya Allah SWT yang mengetahuinya. Almarhum Bapak Naman memiliki semangat yang baik dalam beribadah. Sebelum meninggal dunia beliau sempat menjalani pengobatan di Klinik Rona Husana Sarikemuning Senduro, lalu kondisi tubuhnya sempat membaik dan akhirnya dibawa pulang. Sesampainya di Ranupani, kuasa Allah lah yang mentakdirkan beliau kesehatannya drop dan meninggal dunia. Inna lillahi wa inna ilahi rojiun. Kita datang dari allah dan kembali kepada Allah. Semoga khusnul Khotimah dan mendapatkan Surga Allah, Aamin." Ungkap Hawin Fizi Balaghoni SP.d selaku kepala madrasah yang mendapatkan informasi dari shohibul musibah.
Rangkaian kegiatan tahlilan dan doa bersama shohibul musibah dilaksanakan dengan hikmat. Siswa siswi madrasah sudah terlatih belajar berdoa berjamaah setiap pagi sebelum pelajaran mereka dimulai.
Program Takyizah akan dilaksanakan rutin apabila terjadi musibah / meninggal dunia di lingkungan MIDA Ranupani, dengan melibatkan semua siswa-siswi dan guru.
Selesainya mendoakan sebelum siswa-siswi pamit, pihak keluarga shohibul musibah mempersilahkan untuk makan terlebih dahulu. Secara tertib siswa-siswi bergiliran mengambil hidangan makanan. Tentu kebersamaan anak-anak dalam belajar berbelasungkawa harus ditanamkan sejak kecil agar mereka dapat memiliki jiwa sosial yang baik.
Terimakasih atas semuanya. Semoga Allah SWT membalas kebaikkan ini dengan pahala dunia akherat. Maju bersama suku tengger !!.
Salam Kemajuan Pendidikan di Kaki Gunung Semeru, Ranupane-Lumajang, Jawatimur.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H