Lihat ke Halaman Asli

Mira Nurfahla

Mahasiswa

Tari Rudat: Kesenian dari Subang (Jawa Barat)

Diperbarui: 29 Mei 2022   16:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

https://bandung.bisnis.com/

Di Jawa barat, beragam adat dan budaya khususnya di daerah Subang salah satunya adalah Tari Rudat. Rudat adalah salah satu kesenian yang didalamnya terdapat seni gerak dan seni suara. 

Awalnya tari ini diperkenalkan oleh penduduk Subang yang menuntut ilmu agama Islam di Pesantren Garut. guysss Kalian tau gak kalau Perkembangan Tari Rudat ini juga tidak lepas dari upaya penyebaran agama Islam loh yang dilakukan oleh Wali Songo diantaranya Sunan Gunung Jati.

Dalam perkembangannya Tari rudat ini menjadi seni pertunjukan yang dilaksanakan pada upacara Kemerdekaan Republik Indonesia, pernikahan, khitanan dan upacara lainnya.  Tarian ini juga biasa di lakukan oleh kaum laki-laki. 

Seni Tari Rudat ini memiliki tujuan untuk mendidik masyarakat agar menjadi manusia yang bermoral tinggi berlandaskan agama Islam dengan mendekatkan diri kepada Allah SWT. sehingga terwujud manusia berbudaya, berbudi pekerti luhur disertai keimanan yang kuat ( David dan Anne. 2011:175). 

Ohiya,,  diatas  dijelaskan bahwa tari rudat ini merupakan kesenian yang menunjukan seni tari dan seni musik maksud dari kalimat tersebut adalah pertunjukan dari kesenian ini terdapat tarian dan nyanyian juga tabuhan dari alat musik. Isi dari nyanyian itu mengandung nilai-nilai keagamaan yang mengagungkan Allah serta para rasulnya. 

Alat musik utama yang digunakan pada pertunjukan seni tari Rudat berupa instrument Membranophone. alat musik yang digunakan terbagi dari beberapa ukuran dari yang paling kecil sampai yang paling besar. pada saat pertunjukan dimulai alat musik juga ditambah oleh alat musik yang lain seperti kecapi, bedug gendang bahkan sampai gamelan. 

namun lambat laun kesenian Rudat ini mengalami penurunan performa karena tidak didukung oleh masyarakat tradisional yang memiliki sikap menghormati adat. adanya perubahan juga tidak luput dari pengaruh luar seperti media massa dan pendidikan formal. 

saya menyadari bahwa  pengaruh dari luar  membuat perubahan yang sangat luar biasa, saya pun memahami betul adanya perubahan membuat kesenian yang dulunya sangat berkembang menjadi lemah bahkan tidak dilestarikan kembali. 

Harusnya kita sebagai agent of Change dapat membantu perubahan sosial ataupun budaya menjadi lebih tertata atau terorganisir melalui ide, pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline