Lihat ke Halaman Asli

Miranda Adam

Pelajar Sekolah

Resensi Cerpen

Diperbarui: 10 Februari 2023   13:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 Igapotos

Miranda Adam

11 PH 1

Resensi Cerpen

Oleh Miranda Adam

Identitas Cerpen

  • Judul Buku: Muadzin Pertama di Luar Angkasa
  • Nama Pengarang : Kiki Sulistyo
  • Penyunting : Avifah Ve
  • Tata Sampul : Igapotos
  • Tata Isi : Vitrya
  • Pracetak: Antini, Dwi, Wardi
  • Tahun Terbit : Desember 2021
  • Tahun Cetak : Cetakan Pertama, Desember 2021
  • Ketebalan Buku : 140 Halaman
  • Penerbit : Diva Press (Anggota IKAPI)
  • Bahasa : Indonesia
  • Harga Buku : Rp. 55,000,00
  • Ukuran Buku : 140 halaman. 1319 cm

Sinopsis

            Baginya, suara adzan bisa menembus pori-pori, menyusup dalam tulang, bergerak dalam darah. Ia berpikir bahwa suara adzan itulah yang membuatnya hidup; mendenyutkan nadinya, mendegupkan jantungnya, memompa paru-parunya. Baginya, menjadi muazin di angkasa adalah cita-citanya. Meski mustahil keinginannya yang sederhana, dengan lingkungan yang mendukung, hidup di negara mayoritas muslim Itu tak mungkin tidak menjadi nyata

              Sedari dia kecil, ia selalu mengungkapkan dan memberitahu semua orang bahwa cita-citanya adalah menjadi seorang Muadzin, meski dia tidak tahu bagaimana harus memulai, ia hanya bisa mengumandangkan adzan dengan suara lirih di dalam kamarnya. Namun, setiap ia melakukan hal itu, matanya berlinang dan terasa seperti tetesan air yang demikian sejuk membasahi kedalaman dadanya. Bahkan, Ibunya sekali-dua kali mengetuk pintu kamarku dan menengok ke dalam, ia hanya berpura-pura sedang tidak melakukan apa-apa. Orang Tua ia mulai khawatir dan membawanya ke psikolog. Baik Orang Tua, Guru dan teman-temannya menganggap bahwa cita-citanya sebuah angan belaka, mustahil dan tidak nyata. 

                 Bahkan, sampai ia beranjak Kuliah, ia  tetap dalam pendirian ia untuk menjadi seorang muadzin, bahkan ia semakin bertekad menjadi muadzin ketika  ia membaca satu artikel bahwa sepanjang waktu di dunia ini azan tak pernah berhenti dikumandangkan, Setiap hari ia memutar rekaman azan di kamarnya dan menjadikan lantunan adzan sebagai nada dering telepon genggamnya. 

                    Sayang sekali,  Sesungguhnya kematian akan selalu membuat sebuah cerita terasa klise. Tetapi mau bagaimana lagi, ia tidak berumur panjang. Apakah ia berhasil menggapau cita-citanya?

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline