Lihat ke Halaman Asli

Mira Miew

TERVERIFIKASI

ASN di Purwakarta yang jatuh hati dengan dunia kepenulisan dan jalan-jalan

Sekolah SMP di Purwakarta Ajarkan Peserta Didiknya Kenalkan Makanan Tradisional

Diperbarui: 8 Maret 2024   17:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Festival Liwet SMPN Satu Atap Cileunca. Foto dokumentasi Mira Habibah/ Disdik Purwakarta

Kabupaten Purwakarta dikenal karena Pendidikan karakternya melalui Program "7 Poe Atikan" yang sudah dilaksanakan sejak tahun 2015. Pendidikan karakter ini bahkan menjadi contoh bagi wilayah lain sehingga sering kali banyak kunjungan dari beberapa daerah yang ingin belajar dan menerapkan Pendidikan karakter Kabupaten Purwakarta yang sejalan dengan Kurikulum Merdeka.

Salah satu Pendidikan karakternya adalah "Rebo Maneuh di Sunda" yang mengajarkan siswa  untuk mengenal, melestarikan dan menjaga tradisi maupun budaya Sunda. Selain diperkenalkannya kembali "Kaulinan Barudak" atau permainan anak jaman dahulu, beberapa sekolah mempunyai cara unik untuk memperkenalkan budaya termasuk dari kulinernya melalui beberapa kegiatan yang diselenggarakan oleh sekolahnya maupun hasil tanaman sekolah yang kemudian dikreasikan ke dalam makanan tradisional.

Penulis berkesempatan untuk melihat langsung pelaksanaan beberapa kegiatan pengenalan makanan tradisional yang diselenggarakan oleh beberapa sekolah. Kegiatan ini juga sebagai bagian dari tugas penulis sebagai jurnalis website Dinas Pendidikan Kabupaten Purwakarta. (www.disdikpurwakartakab.go.id)

Festival Nasi Liwet SMPN Satap Cileunca

Penulis meliput kegiatan ini di bulan Januari tepatnya di tanggal 31 Januari 2024. Semua siswa SMPN Satu Atap Cileunca yang terletak di Kecamatan Bojong bersama-sama membuat nasi liwet yang kemudian dimakan  bersama. Setiap kelas diwakili oleh 3 kelompok yang terdiri dari 10 orang.

Nasi liwet adalah makanan khas Sunda dengan beraneka macam sayuran maupun lauk sebagai tambahan.

Yang menarik, peserta didik tidak hanya membuat nasi liwet namun memulai prosesnya dari awal yaitu dari mulai membuat tungku sendiri yang terdiri dari batu bata dan kayu  bakar. Semua bahan tungku maupun peralatan masak dibawa dari rumah sedangkan untuk membeli lauk pauknya setiap peserta didik hanya urunan sekitar 5 ribu rupiah.

Seru melihat mereka membuat tungku maupun saat memasak. Tujuan dari kegiatan ini menurut Kepala Sekolahnya Ibu Rita Asmara adalah melatih peserta didik untuk disiplin, mandiri, tanggung jawab, kebersamaan dan kerjasama antar siswa. Kegiatan ini juga mengenalkan peserta didik akan proses membuat makanannya sehingga bisa dipraktikkan di rumah masing-masing.

Setelah masakan selesai, kemudian mereka makan bersama di lapangan dan setelah itu membereskan kembali bekas makanan sehingga tidak meninggalkan sampah di sekolah.

Foto: dokumentasi Mira Habibah

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline