Lihat ke Halaman Asli

Mira Miew

TERVERIFIKASI

ASN di Purwakarta yang jatuh hati dengan dunia kepenulisan dan jalan-jalan

Panen Alpukat Mentega, Berkah Terindah di Situasi Sulit

Diperbarui: 14 April 2020   17:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto : dokumentasi pribadi

Alpukat atau avokado adalah buah yang kaya dengan banyak nutrisi. Dikutip dari web www.hallodoc.com, Alpukat mengandung nutrisi, kaya serat, protein, vitamin dan mineral seperti vitamin B, vitamin K, kalium, tembaga, vitamin E, dan vitamin C.

Menurutdata dari National Institutes of Health, menyebutkan jika kita mengkonsumsi alpukat dapat mendukung kesehatan jantung, menstabilkan berat badan, meningkatkan daya tahan tubuh, bagus untuk kesehatan kulit dan masih banyak manfaat lain.

Karena banyaknya nutrisi dan manfaat bagus dalam kandungan Alpukat menjadikannya sebagai buah yang paling dicari dan dikonsumsi masyarakat apalagi disaat situasi sekarang ini yang memang harus mengkonsumsi makanan sehat dan bergizi.

Dan salah satu jenis buah Alpukat yang paling banyak dicari adalah Alpukat Mentega.

Perbedaan alpukat biasa dengan mentega selain harganya yang mahal, berdasarkan pengalaman saya adalah terletak dari daging buahnya yang tebal, rasanya manis dan kulitnya yang sangat tipis dan jika membuka kulitnya tidak akan menempel pada buah. 

dokumentasi pribadi

Ciri lain yang membedakan alpukat biasa dengan alpukat mentega adalah dilihat dari kulit buahnya. Jika kulit buahnya halus, tidak ada kasar, warnanya hijau pekat dan jika digoyangkan biji buahnya pun akan terdengar atau kata orang Sunda bilang bijinya "koclak". Hal itu dikarenakan bijinya tidak nempel dengan buah. 

Saya sendiri mengenal lumayan baik buah Alpukat Mentega. Kebetulan ketika saya SMP tahun 1996an, bapak (alm) mulai menanam pohon Alpukat mentega yang pohonnya didapat dari daerah Sukasari Purwakarta. 

Butuh waktu 3 tahun pohon itu tumbuh besar dan menghasilkan buah yang banyak. Karena pohon alpukat terletak persis di belakang rumah dan pohonnya makin besar serta miring tepat ke arah rumah. Daripada terjadi hal yang tidak diinginkan, akhirnya pohon itu ditebang dan sisa pohon yg masih bisa ditanam dipindahkan ke ujung kebun. 

Pohon Alpukat satu-satunya di kebun belakang rumah tingginya kini mencapai 15 meter dan usia pohon sudah hampir 20 tahunan. Keberadaan pohon alpukat membuat kebun semakin rindang karena terhalang oleh tinggi dan lebatnya pohon alpukat. Untungnya pohon alpukat mentega bukan merupakan tempat habibat ulat jadi tidak mengganggu ke pohon yang lain.

Pohon alpukat di belakang rumah biasanya panen setahun sekali di bulan oktober - november dan bisa menghasilkan 50-80kg buah hanya dari satu pohon. Buah alpukatnya pun besar, satu buah alpukat bisa mencapai berat 500kg bahkan lebih. Banyaknya panen dan besarnya buah juga ditentukan dari banyaknya curah hujan. Semakin sering hujan maka buah semakin lebat dan semakin besar ukurannya. 

Kalau panen biasanya tidak kami jual ke pasar ataupun ke tengkulak. Karena kami dari keluarga besar, banyak yang harus kami bagi. Sisanya biasanya saya jual ke temen-temen kantor. Dan karena sudah tahu kualitas dan rasa alpukat dari kebun rumah, biasanya tiap panen pasti pesan lagi. Bahkan terkadang teman selalu tanya saya jika mereka akan membeli alpukat mentega dari tempat lain.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline