Lihat ke Halaman Asli

Mira Miew

TERVERIFIKASI

ASN di Purwakarta yang jatuh hati dengan dunia kepenulisan dan jalan-jalan

Lihat Kebunku Penuh dengan Kangkung

Diperbarui: 4 April 2020   11:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto : dokumentasi pribadi

Bermula dari niat ingin melakukan sesuatu yang produktif di tahun 2020 dengan memanfaatkan lahan kosong di pinggir maupun di belakang rumah. Meski sempat disepelekan oleh beberapa teman yang merasa tidak yakin bahwa orang malas seperti saya mau membuat kebun namun justru menjadi pemicu semangat saya bahwa saya pasti bisa.

Awalnya lebih fokus ke kebun belakang rumah yang luasnya +-300m2 . Namun ternyata kebun belakang lebih cocok dipake untuk peternakan ataupun tempat istirahat. Keberadaan pohon petai, alpukat dan rambutan yang tinggi besar dan lebat membuat sinar matahari terhalang dan lahan kosongnya tidak mungkin digunakan.

Karena pertimbangan itu akhirnya diputuskan membuat kebun mini di pinggir rumah. Kecil karena luasnya hanya +- 80m2 karena area terbuka, sinar matahari sangat bagus di lahan itu.

Dengan modal +- Rp. 500.000,- yang digunakan untuk membuat pagar, membeli bibit dan pupuk kandang maka dimulailah membuat kebun di awal februari 2020.

Pekerjaan awalnya adalah membuat pagar. Maklum rumah saya berada di pinggir jalan gang kecil yang sering dilalui oleh warga dan tepat dibelakang sekolah. Dengan pertimbangan, bahwa dulu alm. Bapak sy sempat bikin kebun mentimun di lahan yang sama namun ternyata hasilnya sering diambil orang tanpa izin akhirnya saya putuskan untuk kali ini kebun diberi pagar.

Pengerjaan pagar dilakukan oleh paman saya. Saya fokus ke pembibitan dan suami saya fokus ke penggarapan lahannya. 

Foto : dokumentasi pribadi

Selama paman membuat pagar dan suami menggarap lahannya. Saya mulai melakukan pembibitan. Bibitnya saya beli dari toko online dan juga dari toko tanaman di kota saya. Saya menggunakan media gelas plastik yang pinggirnya diberi bolongan untuk keluar air. Setelah diberi tanah dan pupuk kandang, maka saya isi tiap gelas plastik itu dengan bibit kangkung, cabe rawit dan bayam.

Foto : dokumentasi pribadi

Sayangnya kami sempat salah menggarap lahannya. Belum ada pengalaman tanpa melihat dari internet, membuat lahan salah dibuat. Kebetulan teman saya yang seorang petani muda melihat postingan lahan yang sedang saya garap. Dia memberitahukan bahwa sebaiknya tanahnya dibagi-bagi. Kemudian teman saya itu berkenan datang ke rumah dan mengajari cara menggarap lahan yang benar.

Setelah bibit mulai tumbuh sedikit membesar, akhir februari saya dan suami mulai memindahkan  dari gelas plastik ke lahan yang sudah digarap. 

Dan di pertengahan maret, beberapa hari sebelum kerja di rumah, kangkung Alhamdulillah panen dan bisa diambil. Panennya kangkung menambah persediaan sayuran di saat di rumah aja . Jadi kami tak perlu terlalu sering membeli sayuran di luar untuk kami makan apalagi setelah itu bayam pun panen.

Foto : dokumentasi pribadi

Melakukan sesuatu yang produktif dan menghasilkan dengan berkebun ternyata sangat menyenangkan. Sifat malas saya berubah menjadi rajin. Sebelum kerja saya sempatkan menyiram kebun begitu juga ketika jam istirahat kerja. Saya pun menyiram lagi sayuran itu.
Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline