Lihat ke Halaman Asli

Mira Miew

TERVERIFIKASI

ASN di Purwakarta yang jatuh hati dengan dunia kepenulisan dan jalan-jalan

Film Keluarga Cemara, "Ketika Keluarga Tidak Hanya Bercerita tentang Cinta"

Diperbarui: 10 Desember 2018   10:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto : Instagram @FilmKeluargaCemara


Lingkungan keluarga adalah awal dimulainya seorang anak belajar demokrasi, musyawarah untuk menghasikan keputusan yang mufakat demi kepentingan bersama. Demokrasi dalam keluarga harus dilakukan sebagai ajang komunikasi dan ajang diskusi antara orang tua dan anak.

Gambaran tentang betapa pentingnya demokrasi dan disikusi dalam keluarga bisa kita lihat pula dalam film Indonesia terbaru yang akan tayang di Bioskop mulai tanggal 03 Januari 2019. Judul film itu adalah "Keluarga Cemara" dan hari Sabtu, tanggal 08 Desember 2018 screening film Keluarga Cemara diadakan di Cinema XXI Mega Mall Bekasi.

Film Keluarga Cemara memang diadaptasi dari serial televisi keluarga tahun 90-an dengan judul yang sama dan menjadi salah satu serial televisi keluarga terbaik sepanjang masa. Meski adaptasi tapi cerita film ini disesuaikan dengan problematika keluarga era kini. Menurut Anggia Kharisma, produser film keluarga cemara, dia dan team bahkan sampai mengadakan riset ke 150 keluarga di Jabodetabek tentang problematika keluarganya agar cerita film keluarga cemara relevan dengan keadaan sekarang.

Film Keluarga Cemara bercerita tentang kehidupan Abah, Emak dan kedua anaknya Euis dan Ara. Tokoh Emak diperankan oleh Nirina Zubir, Abah oleh Ringgo Agus Rahman, Euis oleh Zara JKT 48 dan Ara oleh Widuri Sasono.

Selama film berlangsung, penonton diajak untuk menyelami peran orang tua dan anak. Apa yg harus orang tua dan anak lakukan. Seperti yang dikatakan penulisnya, Gina S. Noer, di film ini tidak hanya tentang cinta orang tua ke anak atau sebaliknya tapi lebih ke problematika yang dihadapi orang tua dan anak namun bisa diselesaikan dengan jalan diskusi. Bagaimana mengatasi problem hidup yang dulunya "mampu" namun kemudian harus menjalani hidup seadanya dengan lingkungan yang baru pula. Dan sebesar apapun masalah yang dihadapi, ujungnya kita akan kembali ke keluarga.

Yang saya salut dan tak menyangka adalah chemistry antar pemain yang luar biasa bagus. Mereka layaknya keluarga yang sesungguhnya dan bukan sekedar akting belaka. Zara JKT 48 dan Widuri Sasono mampu memerankan peran mereka sebagai Euis dan Ara dengan baik dan kompak satu sama lain seperti adik kakak sungguhan padahal ini pertama kalinya mereka bermain film. Begitu juga Nirina Zubir dan Ringgo Agus Rahman mampu memerankan dengan baik tokoh Emak dan Abah.

Team film Keluarga Cemara hebat dalam memilih para cast dan itu berlaku untuk cast yang lain pula. Dialog demi dialog serasa percakapan nyata tanpa ada cela. Cerita film ini juga mampu mengaduk-adukan emosi penonton. Ada kalanya sedih namun setelah itu tertawa. Penonton terbawa oleh cerita scene demi scene.  Begitu pula pengambilan kamera tiap adegan membuat dialog demi dialog semakin hidup lagi. Belum lagi scooring music selama film bercerita yang dibuat oleh Ifa Fachir dan soundtrack film yang dinyanyikan secara apik oleh Bunga Citra Lestari. 

Kekurangan dari setiap film memang ada begitupun di film ini tapi untungnya ditutupi oleh akting yang bagus dari para pemain khususnya pemain anak-anak. Duet Ara dan Euis menjadi yang terbaik diantara mereka yang terbaik dengan akting dan dialog mereka yang pas.

Film Keluarga Cemara garapan rumah produksi Visinema Picture. Di sutradarai oleh Yandy Laurens. Selain empat bintang utama, masih banyak aktor dan aktris yang terlibat di film ini seperti Asry Welas, Maudy Koesnaedi, Gading Martin, Abdurrahman Arif, Yasamin Jasem, Kafin Sulthan, Aryo Wahab dan masih banyak lagi cast lainnya.

Film Keluarga Cemara memang film untuk keluarga dan layak menjadi tontonan yang harus ditonton. Film ini menjadi pengobat akan keluarga yang rindu tontonan yang tidak hanya menghibur tapi juga mendidik.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline