Apa lagi yang kau tangisi ?
Si tua bangka yang menelanjangimu dengan bau asap rokok yang pengit itu?
Apa yang kau tangisi kawan?
Bukankah malam adalah takdir dan takdir adalah kerapuhan manusia ?
Lihat kawan, Kau yang bilang mimpimu seperti kabut kelam, namun kau yang bilang "diam, ini urusanku!"
Kawan hidup itu seperti Espresso, ada konsistensi tebal dalam rasanya yang terjadi karena metodenya.
Kawan kau manusia yang hadir karena pilihan, maka kau yang memilih
Menjadi Espresso
Atau kopi tubruk
Medan, September '11
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H