Ketika Risalah yang mulia ini di turunkan kepada Nabi Muhammad, lafadz pertama kali yang Allah kirimkan kepada beliau adalah berupa kata perintah untuk membaca, seolah itu adalah sebuah isyarat dari rabbul alamin bahwa risalah ini tidak akan pernah mungkin bisa tersebar dan tersampaiakan kecuali harus di awali dengan membaca.
Ya, ummat ini adalah ummat " membaca ", yang artinya simmat atau ciri khas dari ummat ini adalah semua yang mereka lakukan harus berdasarkan dengan ilmu dari apa yang mereka baca.
Ilmu bukan hanya sekedar sarana untuk menambah wawasan guna menembus cakrawala dunia, dia lebih besar dan juga lebih mulia dari itu semua. Ilmu apabila di ambil dan di pelajari dengan cara memenuhi hak hak dan syarat syaratnya, maka sungguh ia akan menjadi lentera sekaligus penolong bagi siapapun yang mengambilnya, baik itu di kehidupan dunia maupun akhirat.
Tak hanya itu, selain menjadi lentera dan penolong, ilmu juga adalah sarana bagi seluruh hamba Allah untuk menjadi salah satu kunci guna memasuki salah satu dari pintu pintu surga.
Hal ini sebagaimana yang telah rosulullah sabdakan bahwa siapapun yang berjalan dengan tujuan untuk menuntut ilmu syar'i, maka Allah kasih jaminan pengganti dari lelahnya dia itu oleh indahnya surga.
Dan dalam era milenial saat ini, di tambah dunia yang sedang di landa oleh ganasnya pandemi, maka tak heran akan banyak sekali di temui berbagai macam trouble dan problem di berbagai macam sektor kehidupan. Keadaan seperti ini tentu sangat berat untuk di hadapi oleh siapapun, terlebih bagi mereka yang cenderung sudah terlanjur di buat parno oleh keadaan yang kian hari kian mencekam.
Padahal sejatinya tidaklah Allah menurunkan suatu musibah dan cobaan, melainkan pasti di situ juga Allah akan menurunkan jalan keluarnya. Dan hal semacam ini mungkini akan terasa amat sulit untuk di mengerti bagi mereka yang masih sangat minim akan ilmu.
Maka demi membantu saudara sesama muslim dan mengangkat simmat atau ciri khas dari ummat ini, HIMA PBA STIBA Ar Raayah insya Allah akan mengadakan seminar ilmiah yang bertajuk " Meniti Jalan Ilmu Guna Mengetuk Pintu Surga ".