Lihat ke Halaman Asli

Menapak Tilas Kemegahan Bumi Sriwijaya

Diperbarui: 25 Juni 2015   05:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

13356755171420281207

Palembang…Palembang...Palembang, Pekpek, Jembatan Ampera dan Sea Games 2011 itulah deretan kata-kata indah yang menghiasi otak saya beberapa hari sebelum saya menginjakkan kaki pertama kali pada hari Jumat tanggal 13 April 2011 tepatnya jam 18.30 WIB. Saya ke Palembang bukannya tanpa alasan, tapi saya ke Palembang atas dasar undangan suatu instansi. Tapi ini sebuah undangan yang menghasilkan kenang-kenangan indah.

Ok saya mulai ceritanya , beberapa hari sebelum saya berangkat ke Palembang saya selalu searching mencari informasi tentang keindahan kota Palembang. Kenapa saya repot-repot searching ?? pasti semuanya sudah pada tahu, ya benar saya tidak ingin melewatkan satupun keindahan yang terkandung di bumi Sriwijaya ini, bumi dimana pada masa lampau mengusai kegiatan perdagangan dengan sungai Musinya. Saya tidak mau ada kata-kata penyesalan saat saya sampai di Jakarta. Beberapa informasi yang saya dapatkan adalah tentang daerah wisatanya, kebudayaan dan makanan-makanan nya :). Kunjungan saya ke Palembang hanya 3 hari namun serasa 3 tahun heheheh #lebay. Ya itulah yang saya rasakan, karena saya belajar nilai-nilai baru dari Kota bersejarah ini. Hari pertama menghirup udara segar Palembang hanya berkutat di Bandara International Sultan Mahmud Badaruddin 2, kemudian kampus Universitas Sriwijaya kampus dimana menjadi ikon kebanggan bagi kota empek-empek ini. Kesan pertama saya adalah kota yang rapi, damai tenang dan nyaman tentunya. Hari pertama saya lewatkan dengan bersosialisasi dengan mahasiswa Palembang. Yang saya pelajari disini adalah logat, iya logat Palembang dimana banyak kata berakhiran “o”. nah itu jadi senjata saya saat berbicara dengan wong kito galo dengan alasan supaya dapat bersosialisasi dengan baik dan tentunya dapat harga yang murah-murah saat beli sesuatu heheheh, kursus singkat pun terjadi heheheh. Caranya sangat gampang dengan mengganti huruf “a” dengan huruf “o” pada akhir kata, tentu metode ini tidak selamanya berhasil hehehe. Ada beberapa ketakutan saya sebenarnya, ada beberapa orang-orang yang berkata kalo wong kito itu orangnya keras atau suka marah, namun teori ini saya bantah karena saya mendapat sambutan oleh wong kito yang ramah-ramah . Lanjut di hari Kedua tepatnya saya memiliki free time seharian. Memulai aktifitas dengan menjalankan kewajiban suci sholat subuh di Masjid Agung Sultan Mahmud Badaruddin I. Masjid dengan tatanan arsitek yang megah, terdapat unsur-unsur cina yang masih kuat pada desain bangunannya. Saat memasuki masjid ini, suasana begitu indah, damai dan adem. Saat memasuki masjid ini, saya teringat saat setahun lalu mengunjungi masjid di Turki. Iya, tatannanya sama dengan masjid di turki mulai dari mimbar buat khotib, azan, karpet. Namun tetap Masjid Agung Palembang ini memiliki nilai plus yaitu desain ukir-ukiran yang begitu indah dengan warna emasnya di tambah tiang-tiang yang begitu kokoh menopang masjid ini. Benar saya serasa menjadi santri saat saya berada di lingkungan masjid agung ini :). [caption id="attachment_174280" align="aligncenter" width="576" caption="keindahan masjid agung palembang"][/caption] [caption id="attachment_174281" align="aligncenter" width="614" caption="interior masjid agung palembang"]

1335675643178739648

[/caption] Kebetulan sekali hari itu hari minggu, dan terdapat kegiatan rutin yang belum pernah saya temui di tempat lain. setelah sholat subuh dilanjutkan dengan kegiatan ceramah agama oleh ustad-ustad. Setalah itu di luar lingkungan masjid utama terdapat banyak sekali kue yang enak sekali dan kopi susu yang begitu lezat dan kental susunya. Setiap orang berhak untuk mendapatkannya, kemudian mereka saling berbicara membahas sesuatu. Sayapun turut serta hanyut dalam suasana ini dan saling berbicara ngalor-ngidul. Saya berpikir mungkin kegiatan ini merupakan tradisi kerajaan dengan tujuan untuk mempererat ukhuwah islamiyah (pemikiran saya). Suasana itu ingin saya ulangi sampai hari ini, mengapa di tempat saya tidak ada suasana seperti itu ?? Palembang oh Palembang. Agenda masih banyak bung hehehe. Setelah mendapatkan pelajaran baru dari masjid agung ini, saya mempersiapkan diri untuk melukiskan memori-memori indah kota Palembang selanjutnya. Kebetulan sekali saya tinggal di rumah saudara teman saya hehehe. Yang berada tepat di sebelah Masjid Agung Palembang. Di tempat ini saya mendapatkan sambutan yang luar biasa, walaupun kami bukan siapa-siapa. Inilah yang menjadikan patokan saya, ternyata wong kito begitu ramah-ramah :) . Keuntungan berikutnya adalah saya tidak perlu jauh-jauh kalau mau mengunjungi objek wisata, karena inilah pusat kota, pusat segala pemerintahan dan perdagangan Palembang. Dengan bermodal GPS (Global Positioning system) atau alat penunjuk arah yang sekarang banyak terdapat di handphone , saya berjalan ke arah sungai Musi dimana di dekat itu terdapat Plang pengumuman yang menunjukkan tempat wisata di Palembang. [caption id="attachment_174283" align="aligncenter" width="608" caption="peta palembang"]

13356760911448065635

[/caption] Dengan bermodal puluhan informasi dari papan pengumuman itu saya menuju lebih dekat dengan sungai Musi. Wow begitu sungai yang sangat luas dengan segala aktifitas transportasi airnya. Suasana baru bagi saya :) . Iseng deh ceprat cepret hehe. [caption id="attachment_174285" align="aligncenter" width="608" caption="Kemegahan Ampera Di kala Siang Hari"]

1335676356305514949

[/caption] Memang rejeki tidak kemana, pada hari itu hari minggu tanggal 15 April 2012 di dekat sungai Musi didepan Benteng Kuto Besak ada acara perayaan ulang tahun Provinsi Sumatra Selatan yang ke 66 oleh suatu instansi ternama. Sekalian nonton-nonton hehehhe, ada acara music, jalan santai dan pemberian-pemberian beasiswa serta hadiah-hadiah lainnya. Amazingg !! Habis itu langsung ke Benteng Kuto Besak, langsung masuk eh malah di hadang Polisi heheh katanya Museumnya sudah pindah. Ya udah langsung ngobrol-ngobrol nanya sana sini heheh hunting foto. Dapet kenalan baru Polisi lah hehehe :). Di Benteng Kuto Besak ini dapat diamati benteng yang sangat megah sekali, kokoh walapupun sudah lama di bangun, namun bangunan masih sangat kokoh. Imajinasi liar saya terus langsung membayangkan musuh kerajaan yang menyerang benteng ini lalu di hujani tembakan dari belakang tembok kokoh ini. Awesome !! [caption id="attachment_174287" align="aligncenter" width="576" caption="Benteng Kuto Besakih"]

13356772251966616969

[/caption] [caption id="attachment_174288" align="aligncenter" width="576" caption="Benteng Kuto Besakih II"]

1335677294951502586

[/caption] [caption id="attachment_174289" align="aligncenter" width="608" caption="Narsis sedikit di depan Benteng Kuto Besakih"]

13356774611588931768

[/caption] Lanjutkan?? Lanjut ya heheheh. Setelah itu menikmati peninggalan bersejarah di Museum Sultan Mahmud Badaruddin II.  Di sini dapat dinikmati banyak sekali benda-benda peninggalan sejarah Kerajaan Sriwijaya sampai Kesultanan Palembang. Luar Biasa!! Benda benda bersejarah yang masih apik di lestarikan oleh Palembang. Inilah bukti kekuatan Kota Palembang “Negara yang besar adalah Negara yang menghargai jasa pahlawan-pahlawannya” dengan merawat benda-benda peninggalan itu otomastis jasa para pejuang, pembela rakyat juga kita hargai :). Lanjutkan Palembang :). [caption id="attachment_174290" align="aligncenter" width="557" caption="Museum Sultan Mahmud Badarrudin II"]

1335677614552021343

[/caption] Langkah kaki selanjutnya mengantarkan saya untuk naik tangga menuju jembatan kebanggaan Kota Palembang.
Kata sopir taksi yang saya temui: “mas belum dianggap ke Palembang kalau belum ke Jembatan Ampera."

Ya gambar inilah yang sering dijadikan ikon kebanggan bumi Sriwijaya ini. Ok perjalanan saya mulai dari ujung Jembatan sampai ke Ujung jembatan. Saya mau menjadi saksi kokohnya Jembatan bersejarah ini. Menurut informasi yang saya dapatkan bagian tengah dari jembatan ini dahulunya bisa dinaikkan sehingga kapal-kapal besar bisa melewatinya :). Namun karena sudah termakan usia, sekarang pemandangan itu sudah tidak dapat kita saksikan. Ah sedihnya heheheh.

Ok akhirnya saya sudah dianggap ke Palembang karena saya sudah ke Kota Palembang. Oh begitu senangnya :) :).

Panas terik tidak saya rasakan, kulit terbakar menjadi merah lalu hitam tidak saya hiraukan. Jarang-jarang saya pergi luar kota, ada kesempatan ke Palembang ya saya manfaatkan secara Maksimal heheh. Sampai di seberang sungai musi kemudian saya cek arah ke Jakabaring dan ternyata jarak masih sekitar 6 KM dan saya tidak mungkin untuk berjalan kaki hehehe. Akhirnya nyerah juga . kemudian perjalanan saya lanjutkan dengan naik angkutan berwarna kuning menuju stadion kebanggan laskaar wong kito, markas Siwijaya FC dan Komplek Stadion kebanggan Indonesia saat Sea Games 2011.  Sampai di depan stadion langsung berjalan dan mendapati bangunan-bangunan stadion utama yang sangat megah dengan corak batik di bagian depannya sungguh gabungan seni tingkat tinggi antara tradisional dan modern. Namun ada sesuatu yang miris juga di sebelah bangunan stadion bola utama masih banyak terdapat tempat-tempat kecil yang tidak terlalu terawat dengan lantai yang kotor rumput yang tidak teratur. Semoga bisa menjadi bahan pertimbangan lagi untuk pemerintah Sumatra Selatan. Dengan merogoh kocek 5000 rupiah saya bisa memasuki stadion megah ini dan melihat bukti nyata kemegahan pesta pembukaan dan penutupan Sea Games secara langsung. Langsung deh saya mencoba berlari-lari kegirangan mencoba rumput stadion ini dan tak lupa sesi foto-foto bak Pemain sepak bola wajib saya abadikan. [caption id="attachment_174291" align="aligncenter" width="608" caption="Narsis sedikit di basecamp Sriwijaya FC"]

13356781631816577977

[/caption]

[caption id="attachment_174294" align="aligncenter" width="608" caption="Stadion Jakabaring nampak depan"]

1335679358795657478

[/caption] [caption id="attachment_174295" align="aligncenter" width="608" caption="Miniatur Komplek Jakabaring Sport City"]

1335679534739203744

[/caption]

[caption id="attachment_174296" align="aligncenter" width="608" caption="Desain Interior Stadion Jakabaring"]

13356797811562465265

[/caption] Sejarah pun terukir di di otak saya. Lanjut dengan menggunakan mobil kuning yang sama saya kembali menuju bawah jembatan Ampera. Oh iya saya lupa untuk memberitahukan hal-hal terpenting dan patut diwaspadai bagi yang tidak suka dengan suara keras hehehe. Kebanyakan atau semuanya kali ya, angkutan umum di Palembang menyalakan music dengan sangat keras (menurut saya) jadi siap-siap aja ber-ajojing ria di dalam angkutan heheh piss. Kegiatan saya lanjutkan dengan hunting makanan di pusat makanan di seberang sungai musi. Wow banyak sekali makanan yang dapat saya temui mulai dari makanan khas Palembang sampai makanan dari daerah sumatera yang lain, jangan salah makanan-makanan dari daerah jawa juga banyak di jual hehee. Tentu saja saya memilih beberapa menu khas Palembang supaya tidak ada penyesalan nantinya hehehe. Menu-menu special seperti Pempek, tekwan mengisi kekosongan perut saya. Perut kenyang namun otak masih belum penuh dengan guratan-guratan keindahan Palembang. Perjalanan berlanjut ke Pulau penuh dengan suasana etnis Cina dan  kisah asmara antara Putri raja bernama siti Fatimah dengan seorang Saudagar tionghoa bernama Tan Bun An. Ya benar sekali pulau ini adalah Pulau Kemaro. Di Pulau ini terdapat tempat peribadatan orang Cina dan terdapat bagian yang menjadi daya tarik tersendiri bagi pulau ini yaitu adanya pagoda yang menjulang tinggi. [caption id="attachment_174297" align="aligncenter" width="612" caption="Legenda Pulau Kemaro"]

1335679953386406822

[/caption]

1335680637134060783

Perjalanan ini saya tempuh dengan menggunakan perahu getek berharga 70.000 untuk 3 orang untuk rute perjalanan pulang dan pergi. Perjalanan memakan waktu 30 menit, tenang tidak akan bosan pastinya. Terdapat banyak tempat unik yang tidak bisa kita temukan di tempat manapun. Selama perjalanan bisa kita amati pabrik semen, took yang mengapung di atas sungai, SPBU mengapung, anak-anak kecil yang sedang berenang, gemericik air samapai ombak air yang tinggi dan goyangnya getek saat ada speedboat melaju dengan sangat kencang heheh. Namun bagi anda yang tidak suka dengan hal ini dapat memilih altenatif yang lain yaitu dengan menaiki speedboat cukup 15 menit saja, namun tentunya dengan tarif yang sedikit mahal heheh. Tentu saja waktu menaiki speedboat anda tidak bisa menikmati pemandangan dengan jelas karena speedboat berjalan dengan sangat kencang hheheh. So pilih lah yang tepat sesuai selera anda heheh. [caption id="attachment_174299" align="aligncenter" width="576" caption="Suasana di atas Getek"]

1335680865239666301

[/caption] Selain itu adanya pohon cinta juga menjadi magnet bagi anak-anak muda yang lagi galau hehehe. Menurut cerita barang siapa yang menuliskan nama dia dan pasangan maka cintanya akan terus abadi sampai kapanpun. Namun sayangnya sekarang pohon itu di pagari supaya tidak ada coret-coretan lagi, karena pohon sudah full degan goresan-goresan cinta tak ada lagi tempat yang kosong. Terdapat juga patung emas berwujud seperti orang suci pada mitologi Cina. Di bagian lain juga tampak ada patung tokoh-tokoh dalam film “Kera Sakti” saya tidak tahu ini banguanan baru tambahan atau bangunan lama heheh. Kemudian ada juga patung sepasang Panda sedang mamadu kasih. Tempat ini menjadi salah satu tempat favorit bagi pemuda dan pemudi yang sedang di mabuk cinta. Ayo pada kepengen kan?? Makannya visit Palembang gan hehehe. Bantuin promosi ah hahaha.

13356811141912380606

1335681326879068944

[caption id="attachment_174303" align="aligncenter" width="614" caption="patung kera sakti"]

13356816481646144079

[/caption] Biasanya kita di kasih waktu sekitar 60 menit untuk jalan-jalan makannya manfaatin sebaik-baiknya gan jangan sampai ada satupun yang terlewatkan gan heheheh. Perjalanan kembali ke daratan sungai Musi pun akan sangat menyenangkan. Abadikan momen-momen disekitar sungai Musi menjadi pilihan yang sangat tepat sekali gan, banyak momen-momen yang bagus gan.  Jangan lupa siapkan kamera dengan baterai yang cukup supaya tidak menyesal hehehe. Tak puas di situ lanjut jalan-jalan ke Pasar Tradisional melihat ramainya perputaran uang di pasar tradisional. Imajiansi saya pun liar kembali dan memikirkan situasi perdagangan pada saat sriwijaya berkuasa hehehe. Oh betapa kayaknya dulu kerajaan sriwijaya:). Tak puas disitu perjalanan menuju pemukiman penduduk-penduduk cina mengingatkan akan film-film Cina zaman dahulu. Saat saya melewati daerah-daerah ini saya serasa traveler time kembali ke masa saat Sriwijaya berkuasa. Oh awesome sekali. Nuansa Cina yang masih kental sekali. Perjalanan hari ini ditutup dengan minum secangkir kopi dan makan pempek di pinggir jalan. Serasa menjadi orang Palembang heheh. Apalagi ditambah dengan berbicara dengan menggunakan logat Palembang. Mantap, pengalaman tak terlupakan hehehe.
Bagaimana sudah tertarik dengan Palembang?? ayo langsung take action, nikmati pemandangan dan suasana tak terlupakan dari Bumi Sriwijaya. akhir kata Selamat Ulang tahun yang ke 66 untuk Provinsi Sumatera Selatan

(Gambar : Dokumentasi sendiri)




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline