Lihat ke Halaman Asli

Muhammad Iqbal Awaludien

Penulis konten suka-suka!

Ternyata Masih Ada Orang Baik

Diperbarui: 6 April 2023   15:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

Dua hari yang lalu saya terjatuh dari motor. Berempat dengan istri dan dua anak saya yang masih kecil.

Meski tidak ada luka yang serius, kejadian tersebut membuat saya menangis setelahnya.

Bukan hanya karena sedih melihat istri dan kedua buah hati yang histeris. Bukan! Melainkan dari arah yang tak terduga, tiba-tiba seorang pengendara mengangkat motor yang ketika itu menindih kaki kanan saya.

Belum selesai, ia kemudian membobong saya yang terpincang-pincang. Mengamankan motor ke tepi bahkan memijat kaki saya sambil bertanya, "Mana yang sakit, kang?," pertayaan yang langsung saya jawab, "Hatur nuhun, cuma bared sama keseleo dikit"

Ia pun berlalu setelah memastikan kami baik-baik saja. Pamit kepada keluarga saya yang terlihat masih cemas dan melanjutkan perjalanan ke mana entah.

Kejadian ini membuat saya tersadar. Ternyata masih ada orang baik. Setidaknya orang baik yang belum tercemar oleh dorongan ingin dilihat, ditonton, dan disaksikan, dengan dalih untuk menginspirasi banyak orang, sehingga harus direkam atau dibuat konten digital.

Atau sayanya saja yang "kurang main" atau memandang dunia terlalu busuk, padahal masih banyak orang baik (baca: tanpa pamrih) di luar sana. Ya, bisa jadi benar.

Bekerja di Jakarta mungkin telah membentuk saya menjadi pribadi yang abai. Saya hanya peduli bagaimana caranya agar kerjaan selesai, atasan puas dengan kinerja saya, gaji dibayar tepat waktu, dan mencari tambahan pendapatan untuk senang-senang.

Saya tidak peduli dengan sekeliling. Hidup adalah bangun pagi. Hidup adalah makan, minum, ngerumpi, boker, mandi. Hidup adalah cari selamat untuk diri sendiri. Tidak ada ruang untuk orang lain.

Sering kali saya ingin menolong orang yang terlihat butuh bantuan. Misalnya pengendara yang sedang mogok dan mendorong motor di jalan. Namun, saya memilih tidak melakukannya lantaran ingat bahwa waktu itu saya sudah mau terlambat ke kantor.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline