Lihat ke Halaman Asli

Muhammad Iqbal Awaludien

Penulis konten suka-suka!

Terlalu Duniawi

Diperbarui: 20 Maret 2023   15:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: artlimited.net

Manusia terperangkap dalam labirin kesibukan
Seperti semut yang tak henti-henti mencari makan
Hati dan empati diabaikan

Kita ibarat burung dalam sangkar
Diikat rutinitas dan tuntutan kebutuhan
Layaknya siklus waktu yang terus berputar
Hidup begitu monoton dan membosankan

Kegelisahan hadir dalam jiwa
Seperti api, ia menyala di kegelapan malam
Mencari arti keberadaan (being) tanpa henti
Namun yang datang selalu sepi  

Pohon menolak berbuah
Makna menolak merekah
Laut tak pernah tenang
Terombang ambing antara gamang dan bimbang

Sepanjang sejarah manusia memang enggan menyerah
Terus maju walau dengan nafas terengah-engah
Ya, matahari masih bersinar dan bulan tetap berpendar
Tapi sampai mana bakal kuat bertahan? 

Kiamat? Perang Dunia III? Adu senjata nuklir? Atau menunggu datangnya Ratu Adil?

Hidup bukan tentang kesibukan semata
Tapi bagaimana ia dijalani dengan penuh makna
Laksana bunga yang mekar di tengah belantara
Mungkin saja (ya, mungkin!) makna bisa ketemu dari dosa dan fana

Jakarta Pusat, 20 Maret 2023

Sumber gambar: www.artlimited.net

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H



BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline