Lihat ke Halaman Asli

Meteor Purba

Diperbarui: 24 Juni 2015   05:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

rembulan mengendap
menyambut pekat
awan gelap yang pengap
mengamini naluri yang gagap

dingin membeku
tanpa rindu
hanya deru
perselisihan batu yang gagu

lalu sudut hatiku meremang
ketika cahayamu gamang
merentang
dadaku bergelinjang

cahayamu kirana
adalah meteor purba
menyala dalam hampa
membakar semesta rasa

rangkasbitung, sebelum november 2013




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline