Lihat ke Halaman Asli

Jalan Yang Hilang

Diperbarui: 24 Juni 2015   06:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

drew..

waktu pertama kita ciptakan jalan itu

kita begitu riang. bergandeng tangan meremas harapan

aku tak lagi ingat betapa perdu menggores dada

berapa duri terinjak dampal kaki juga tetesan keringat di dagu kita

waktu itu lungkrah dan lelah belum memperkenalkan diri

tiba tiba kita sampai di tanah gambut

tempat yang kukira tepat menyemai benih benih yang lembut

lutut kita laput

waktu itu kamu mengingatkanku untuk tidak terburu

kamu takut akar tanaman kita mudah tercerabut

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline