aku pernah tersesat
dalam pekat yang menjerat
lebih kelam dari hitam
langkah langkahku israil
selalu berjalan dalam gelap yang gigil
dan kamu adalah lentera
sempat tercebur kedalam lumpur
lalu dengan pelukan lengan kokohnya
lumpur itu menenggelamkanmu
membuatmu lebur dalam tumpahan anggur
aku masih israil