Politik Islam
Apa itu politik islam?
Islam menyebut politik dengan istilah siyasah. Sementara politik berarti siyasah untuk mengatur semua urusan umat, Islam menekankan pentingnya siyasah. Padahal, Islam sangat mengutuk orang yang tidak mau tahu tentang urusan manusia.
Namun jika siyasah dimaknai sebagai orientasi kekuasaan, maka sesungguhnya Islam memandang kekuasaan hanya sebagai sarana untuk menyempurnakan ketaqwaan kepada Tuhan. Tapi Islam hanyalah sarana untuk memecahkan masalah kekuasaan. Sebagian orang sering menilai konsep politik Islam sebagai politik yang dapat ditafsirkan dari sudut pandang Islam, yaitu semacam keadilan, karena di dunia nyata kita selalu disuguhkan dengan praktik politik yang tidak menyimpang atau sama sekali menyimpang dari ajaran Islam. Maka timbul pertanyaan, apakah ada politik Islam? Apakah Islam memiliki konsep khusus tentang politik yang berbeda dengan konsep politik pada umumnya?
Islam memiliki pemahaman yang agak unik tentang politik. Tetapi Islam tentu terbuka terhadap konsep-konsep politik yang berbeda, yang selalu tampil melengkapi konsep-konsep yang ada, sepanjang tidak bertentangan dengan konsep-konsep Islam yang ada. Keterbukaan Islam dalam urusan politik tidak terlepas dari fakta bahwa Islam tidak mendefinisikan konsep politiknya dengan sangat rinci. Dalam hal ini, Islam harus bersifat politis. Namun, politik bukanlah satu-satunya gaya Islam. Karena jika Islam hanya bersifat politis tanpa sifat-sifat lain yang seharusnya dimiliki, maka Islam yang demikian adalah Islam yang parsial.
Munculnya varian-varian Islam dengan corak politik yang sangat kuat pada hakekatnya disebabkan oleh kelemahan atau bahkan kemunduran politik umat Islam saat ini. Karena keadaan ini, politik menjadi salah satu tugas terpenting bagi umat Islam untuk dapat bangkit dari kegagalan menghindari barang-barang politik pragmatis.
Perdebatan dan konflik dalam masyarakat Islam sebenarnya adalah perbedaan dalam hal penafsiran, yang mencontohkan pencarian bentuk-bentuk praktik keagamaan yang sesuai dengan konteks budaya dan sosial. Misalnya dalam mengevaluasi persoalan hubungan politik dan agama yang berkaitan dengan kekuasaan dan kepemimpinan. Ini termasuk masalah manusia sehari-hari, dalam hal ini masalah interpretasi agama dan kecenderungan penggunaan simbol-simbol agama untuk kepentingan kehidupan manusia. Tentu saja peran dan pentingnya agama berbeda-beda sesuai dengan keragaman masalah sosial.
Dorongan utama politik Islam terkait dengan masalah kewibawaan, yakni pelaksanaan hukum-hukum Allah di muka bumi, yang menunjukkan bahwa kekuasaan tertinggi adalah kekuasaan Allah. Namun, manusia pada dasarnya tidak memiliki kekuatan sama sekali. Bahkan Islam menentang supremasi mutlak satu orang atas orang lain. Wallahu A'lam.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI