Lihat ke Halaman Asli

You are My Angel (2)

Diperbarui: 17 Juni 2015   19:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

“ Kasihan cucu nenek , lihat muka kamu sudah tidak terurus kaya gini ! ”

Diaz masih termenung , padangannya kosong kedepan .

“ Maafin nenek ya sayang , gak cepat cepat ngeluarin kamu dari tempat terkutuk itu … ” . Lanjut si nenek sambil mengelus ngelus rambut Diaz yang lurus dan hitam yang kini sudah nampak gondrong . Air mata Diaz menetes tak terasa .

“ Nek , Diaz janji gak akan ngecewain nenek lagi … ” . Kata Diaz dengan penuh penyesalan ketika berada di dalam mobil menuju perjalanan pulang ke rumahnya . Sepertinya penjara telah membuatnya jera kali ini .

“ Iya … nenek percaya sama cucu nenek ko ! ” . Jawab nenek rentan itu penuh haru , tanganya yang keriput mengenggam tangan Diaz erat .

“ selama kamu berada disana Ipeh hampir tiap hari menelpon nenek , dia selalu menghibur nenek . Nenek rasa dia memang bisa jadi istri yang baik Yaz , makanya setelah pertemuan nanti , nenek berharap banget kalian langsung ngeresmiin saja hubungan ” . Celoteh si nenek . Mendengar cerita neneknya barusan , Diaz tersipu malu .

“ Tapi aku telah ngecewain dia nek , aku juga gak yakin kalau dia masih mau sama aku … ”

“ kalau Nenek rasa sih gak akan seperti itu , tapi nanti kamu harus minta maaf dan janji gak akan buat dia kecewa lagi … ”

Diaz menganggukan kepala .

Pak sopir yang menyaksikan adegan sedih antara nenek dan cucu itu pun ikut terharu . Cuaca Jakarta sangat panas terasa pada siang itu , Diaz pun segera melemparakan padangannya keluar sana dengan maksud untuk menyembunyikan air mata yang sendari tadi tak hentinya menetes .

Satu minggu sudah Diaz menghirup udara kebebasan , untuk menghilangkan kepenatannya dia memilih kota Bandung . Tak hanya untuk itu , tujuan lain dia ke Bandung adalah untuk melakukan pertemuan dengan keluarga Ipeh terlebih dahulu . Hanya sekedar untuk membuktikan akan kesungguhannya terhadap Ipeh.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline