Lihat ke Halaman Asli

Sahabat Minilemon

Animasi Indonesia

Parent Teacher Partnership, Program Minilemon Buat Anak jadi Makin Pede

Diperbarui: 20 Mei 2023   13:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Parent Teacher Partnership : Anak Jadi Makin Pede (Sumber : Minilemon Indonesia)

Wayan baru saja melihat unggahan Togar di media sosial. Dalam postingan itu tampak Paman Tigor sedang menyemangati Togar agar lebih percaya diri. Karena isi dari postingan tersebut sangat bermanfaat, Wayan jadi ingin membagikan tentang pentingnya kepercayaan diri bagi anak ke Sobat Minilemon.

"Rahajeng Semeng, Sobat Minilemon. Sudahkah percaya diri hari ini?" - Wayan, Minilemon

Yuk dorong Percaya Diri anak dengan hal ini (Sumber : Instagram @sahabat.togar.minilemon)

Sobat Minilemon pastinya suka bermain media sosial kan? Ternyata media sosial itu bagaikan pisau bermata dua. Di sisi lain, kita dapat lebih bebas mengekspresikan diri di media sosial dan hal itu tentu menambah kepercayaan diri kita. Namun disisi lain, media sosial juga dapat menurunkan kepercayaan diri kita.

Lalu bayangkan jika anak-anak sekarang sudah mulai mengenal media sosial. Apakah mereka akan tampak lebih percaya diri atau sebaliknya?

Sebuah survei di Amerika Serikat dari Common Sense Media, saat ini anak-anak sudah mulai mengakses media sosial mulai dari umur 8 tahun. Terjadi peningkatan penggunaan sosial media oleh anak-anak terutama pada saat pandemi COVID-19, dari 2019-2021.

Menurut survei tersebut, peningkatan terjadi kemungkinan besar dikarenakan kesulitan yang dialami keluarga dengan sekolah mengenai interaksi sosial yang terjadi selama pandemi. Meski berbagai media sosial seperti Instagram, Snapchat dan Facebook telah memberikan batas umur penggunaan minimal 13 tahun, namun dikarenakan kurangnya pengawasan dari keluarga dan sekolah sehingga anak-anak masih dapat mengakses media sosial tersebut dengan bebas.

Anak-anak mulai suka bermain sosial media (Sumber : Daily Sabah)

Beberapa ahli berpendapat bahwa fenomena anak mulai mengenal media sosial adalah hal yang patut dikhawatirkan. Dikarenakan pada media sosial, anak-anak masih belum mampu membedakan berita yang benar ataupun yang salah. Selain itu, kondisi psikis anak yang masih labil, justru rentan dengan fenomena cyber-bullying, yakni fenomena pembullyan yang dilakukan melalui media digital.

Media sosial mempermudah orang untuk dapat memberikan ekspresi atau komentar dari segala postingan. Tak jarang banyak orang yang memberikan komentar atau caption negatif yang dapat mempengaruhi anak-anak yang menonton.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline