Menjamurnya film animasi dan fiksi saat ini sudah banyak digemari oleh masyarakat dari berbagai kalangan. Film-film kondang seperti Frozen dan Despicable Me yang meraih kesuksesan yang besar, semakin menarik perhatian ke industri ini. Target pasar yang paling dominan adalah anak-anak.
Tak hanya sebagai media hiburan, film animasi juga memberikan manfaat positif bagi tumbuh kembang anak. Melalui media audio-visual, menjadikan animasi menjadi media yang menarik untuk pembelajaran.
Terdapat penelitian yang menunjukkan bahwa dengan animasi dapat mempengaruhi perkembangan bicara anak. Hal ini dikarenakan dengan film audi-visual dapat memberikan efek imajinasi yang membawa anak ke fantasi baru.
Otak manusia didesign untuk dapat mengolah gambar yang menghasilkan ilusi bahwa gambar tersebut bergerak. Dengan adanya imajinasi ini anak lebih mudah dalam mengekspresikan diri.
Lalu apa manfaat animasi untuk tumbuh kembang anak?
Mengajarkan Skill yang Harus Dikuasai
Banyak dari kita yang sudah mendengar bahwa perkembangan generasi saat ini semakin dinamis. Pekerjaan yang ada saat ini memiliki peluang di masa mendatang tidak ada dikarenakan perkembangan teknologi dan informasi. Yang tidak kita sadari, terdapat tiga skill yang tak akan lekang oleh pengaruh globalisasi yang ada, yakni Penyelesaian Masalah (Problem Solving), Kreativitas (Creativity) dan Berpikir Kritis (Critical Thinking).
Ternyata bukanlah hal yang sulit untuk memperkenalkan ketiga skill tersebut ke anak-anak usia dini. Film animasi dengan berbagai plot cerita didalamnya sudah membantu bahkan dapat mengembangkan skill tersebut dalam ingatan anak-anak. Animasi digunakan untuk menggambarkan situasi sehari-hari dengan berbagai permasalahan didalamnya yang dapat merangsang pemikiran dan diskusi dalam otak.
- Pengembangan Personal
Menurut beberapa studi, animasi dapat meningkatkan kinerja otak untuk menyimpan memori hingga 65%. Cerita-cerita yang ditampilkan animasi dapat dengan mudahnya tersimpan dalam otak yang menjadikan anak-anak lebih mudah mengenali beberapa karakter baik maupun buruk. Dengan penggambaran cerita, anak dapat diajarkan setiap konsekuensi dari tindakan yang dilakukan yang berujung pada pembentukan karakter.
- Stimulasi Sensorik
Anak-anak menggunakan berbagai indra saat melihat animasi, seperti indra pelihat dan mendengar. Saat melakukan aktivitas tersebut secara intens, otak menjadi terampil dalam pengenalan objek. Dengan kecakapan sensorik, anak lebih mudah dalam menangkap pembelajaran ketika memasuki usia wajib belajar.
Melihat fenomena tersebut, kita dapat melihat banyak film animasi yang berlatar kehidupan sosial. Namun sayangnya tidak semua film animasi dapat memberikan informasi yang edukatif bagi anak-anak. Untuk itu, terdapat berbagai industri dalam negeri yang mulai membangun animasi lokal yang edukatif sesuai dengan nilai-nilai budaya bangsa.