Lihat ke Halaman Asli

Mini GK

Penulis Muda Yogyakarta

"Bebakaran" di Alun-Alun Utara Yogyakarta

Diperbarui: 27 Agustus 2017   12:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

penampakan lele

Alun-alun Utara Yogyakarta

Sore adalah salah satu waktu yang tepat untuk mengadakan pertemuan klan. Berkumpul membentuk majelis lingkaran lalu sama-sama mengutarakan pendapat; apa yang akan diperbuat esok hari demi seratus tahun mendatang.

Telah sejak ratusan tahun lalu, alun-alun Utara Yogyakarta menjadi satu magnet yang cukup menggoda untuk ya katakanlah disambangi, meski akan sulit untuk dimiliki.

Setiap hari sepanjang tahun sudah berapa banyak wisatawan berdatangan, mungkin kamu salah satunya.

Alun-alun Utara adalah simbol, sebuah gambaran kemerdekaan hakiki pula sebuah miniatur tempat di mana segala perasaan pernah berbaur menyatu.

Serba Bebakaran

Begitu banyak orang berkunjung ke Alun-alun Utara membuat sebagian orang berjiwa bisnisman mulai menggerakkan kaki. Dimulai dari pedangan asongan yang sepanjang hari berdiri membawa kotak berisi air mineral dingin atau rokok demi dimelayani para pelancong yang kehausan.

Berawal dari air minum, bisnis semakin berkembang. Gerobak makanan mulai berjejalan dilanjut angkringan, lesehan dan juga restoran.

Tidak ingin ketinggalan, Bebakaran Abiss pun akhirnya lahir dengan gagah penuh pesona di antara Alun-alun Utara dan segala macam yang mengindahkan dan ngangenin.

Berdiri di sisi Utara paling barat atau tepatnya berada persis di barat gedung museum Sonobudoyo, Bebakaran hadir dengan warna mencolok; merah.

Letaknya strategis, di pinggir jalan utama pas menghadap ke selatan (ke Alun-alun dan keraton).

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline