Lihat ke Halaman Asli

Kerudung dan Dinding

Diperbarui: 25 Juni 2015   21:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Menyendiri di antara sekat dinding sepertinya aman,  pada akhirnya dinding-dinding itu riuh menertawakan dengan menyebutnya ketinggalan jaman.

Tercengang, setelah membuka jendela memandang bagitu riuhnya detak waktu yang telah meninggalkan sepi.

Monalisa senantiasa tersenyum di dalam bingkainya. Ternyata aku hanya manusia. Yang terlalu cengeng menyingkap kerudung kehidupan di luar sana.

MK Taipei, 21122011

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline