TeamViewer bukanlah program baru untuk remote access, bahkan tahun ini sudah sampai versi 5. Kurang lebih enam puluh juta user telah memanfaatkan program ini. Biasa lah barang gratisan kan banyak peminatnya. Kebanyakan penggunanya adalah perusahaan yang memilik banyak cabang. Dan salah satu perusahaan tempat saya kerja telah memanfa'atkan program ini. Karena satu divisi beda lokasi.
Syarat utama menggunakan teamviewer, komputer harus terhubung dengan internet, bisa dengan koneksi apa saja. Install teamviewer, ikuti langkah ini. Setelah sukses installnya anda bisa langsung mengakses komputer lain.
Berikut diskusi saya dengan teman-teman di komunitas Polytechnic Computer Club (PCC) :
Rohman :
Koneksi yang dipakai bisa dedocate maupun dial up karena aplikasi tersebut butuh verifikasi username dan password keserver nya untuk bisa remot ke node tujuan.
- keungulan apliaksi ini adalah kemampuanya menembus firewall (NAT,rederect Port) jadi dia bisa tembus remot komputer dibelakang NAT.
-kelemahan apliakasi ini adalah butuh koneksi internet dan perlu menghidupkan aplikasi tersebut pada komputer yg akan diremot(tidak bisa berjalan sebagai daemon) username dan passwote keluarnya radomsaya pernah pakai aplikasi ini pada saat remot server windows yang dikudus dari jogja, lumayan ringan aplikasi ini
aplikasi berikutnya yaitu
-remotanyware --->>> lumayan bagus, bisa berjalan sebagai daemon, tidak perlu koneksi internet, LAN bisa diset portnya
- RADMIN --->> fitur sama seperti remotanyware
- Remot Desktop --->>> yang paling gampang dan bawaan windows
Mas Zennu pernah meremote server dirumahnya pake teamviewer. Dia bilang teamviewer sudah bagus, karena irit bandwith. Mas Zennu menyanggah pendapat Rohman, bahwa username teamviewer sudah fix tidak random dan bisa autostart. Dan memang benar adanya, soalnya saya tidak perlu mengetik username dan password lagi jika koneksi terputus. Tapi Adi Widayat berpesan agar kita berhati-hati kalau pakai password sudah fix, lebih baik di random. Karena bisa kena snifing (khususnya LAN).
Kang Novit menyarankan agar kita menggunakan teamviewer dengan versi yang sama, karena kalau beda versi tidak bisa connect. Itulah salah satu kelemahan dari teamviewer.
Mbah Bagus bilang kelemahannya lemot alias loading lama. Dan ini saya benarkan. Saya berkali-kali merasakan betapa loadingnya lama sekali saat buka file di komputer di kantor baru melaui komputer di kantor lama.
Adi Widayat menambahkan :
Kalau untuk teknisi mau remote untuk maintenance gak masalah, malahan recomended (biasane server pulsa pada make ini), tapi kalau untuk server di remote bareng-bareng. gak recomemnded. Karena bisa rebutan kursor tarik sana tarik sini.
Saya pernah mengalami ini. Saat saya input data dari kantor baru. Teman di kantor lama pada heran. Kok kursornya gerak-gerak sendiri. Terus dia tahan. Padahal saat itu saya masih proses input. Jadilah saling tarik menarik. Kalau mau me-remote pastikan komputer yang akan diakses tidak sedang digunakan. Saat orang IT install pinter di kantor baru, dia berpesan jangan dipake komputernya biar leluasa akses komputernya. Merinding juga lihat kursor gerak sendiri dengan kecepatan tinggi.