Lihat ke Halaman Asli

Anomali Coffee: Sederhana tapi Unik!

Diperbarui: 3 Januari 2017   07:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

                                                                                                                         sore menjelang malam sekaligus hujan gerimis mengiringi aku sibuk mengerjakan skripsi sebagai tugas akhir kuliah aku. sungguh melelahkan memang karena aku sudah menjadi mahasiswa tingkat akhir. bagaimana pun juga aku tetap senang ngejalaninya karena aku sudah setengah jalan mengerjakannya. selagi menunggu menjelang malam hal yang aku lakukan adalah ngerjain tugas, dengarin lagu, browsing internet, nonton tv, solat dan makan malam.

selepas makan malam aku berniat untuk bersantai dulu di sebuah cafe untuk melepas capek dan menunggu pertandingan sepakbola klub sepakbola kesayanganku sejak kelas 6 SD yaitu Manchester United yang akan melawan Burnley dalam lanjutan pekan partai liga inggris. pikiranku tertuju ke salah satu cafe yang ada di setiabudi building maka aku bergegas kesana setelah beli buah untuk cemilan dan solat isya. jarak dari kos aku kesana tidaklah jauh sehingga aku hanya jalan kaki pergi kesana.

sampai di setiabudi building aku mulai keliling-keliling untuk mencari cafe yang enak untuk di kunjungi. sampai akhirnya aku melihat sebuah cafe yang unik yaitu, Anomali Coffee. Kafe ini dibuka dari pukul 6 pagi sampai pukul 22.30 malam setiap hari. Kafe ini dibuka pada tahun 2011. Nama pemilik kafe tersebut yakni, Irfan dan Agam. Kafe ini mempunyai keunggulan tersendiri. Meskipun kelihatan sederhana tetapi, unik. Lalu aku memesan minuman yaitu, Green Tea Latte lalu mencari tempat duduk. Aku mulai menikmati kafe tersebut dengan secangkir Grenn Tea Latte sambil nyantai-nyantai karena aku habis sibuk ngerjain tugas kuliah dan sekaligus menunggu pertandingan bola.                                                                                                  

                                                       

Dok.pribadi

               

Dok.pri

Grenn Tea Latte-nya sangat enak seolah-olah aku ingin sekali untuk menambahnya. Setelah aku menikmati suasana kafe aku bergegas pulang. Kafe ini memiliki penghasilan sekitar 200-300 juta per bulan sebagaimana dikatakan oleh Rio, karyawan yang baru sebulan kerja disana. "biasanya sih sekitar 200-300 juta. tergantung aja gitu", kata Rio, Sabtu (29/10). Menu kafe tersebut berbagai macam. Tetapi, karena aku sebelumnya sudah makan malam maka aku lebih memilih menikmati secangkir minuman.

Salah satu pengunjung kafe tersebut yang bernama Munawar mengatakan bahwa dia kadang-kadang sering mampir ke kafe tersebut. "ya, kalau lagi ada waktu sih aku nongkrong disini ama temen-temen aku", kata Munawar. "gak tau aja gitu. aku nganggepnya kafe ini memiliki keunikan tersendiri sehingga aku seneng nongkrong disini dulu", kata Munawar lagi. Semoga aja bila ada waktu lagi aku bisa kembali ke kafe tersebut. #CreativeWriting

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline