Lihat ke Halaman Asli

Cathaleya Soffa

Ibu Rumah Tangga

Sekeping Hati untuk Bidadara

Diperbarui: 18 Juli 2019   04:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Bagaimana caranya menerjemahkan ini? Lisanmu yang terhindar dari angkara. Dan pituturmu adalah aksara yang meraja. Mengeja setiap bait sajak. Aku berada dalam genggaman kata kata. Kau adalah frasa tanpa ambigu. 

Bagaimana caranya menerjemahkan ini? Ketika jiwa jiwa kita disatukan. Kutemui di antara hati yang merah. Ada pribadi yang menawan. Dan sosok yang hangat. Adalah anugerah Tuhan untuk bisa kujaga. Kau abjad tanpa kata. Kau lidah tanpa lisan. 

Bagaimana caranya aku menerjemahkan ini. Cintamu yang diam. Rindumu yang karam. Itu prasati tanpa lingua. Kau bahasa yang tak terumpamakan. Kau gelisah yang tak terindahkan. 

Bagaimana caranya menerjemahkan ini? Dibalik hati yang bahagia. Aku dermakan sederet angka genap untukmu. Aku mengukiri hatimu, bidadara. Belahan jiwa. Permata jingga.

16 Juni 2019

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline