Mentari pagi masih bersembunyi. Arak arakan siluet jingga mengintip meremang. Terlihat seraut wajah binar secemerlang mentari. Merajuk serak memecah sunyi yang sepi.
Ada banyak kicau burung bersenandung riuh. Di atas jeruji sangkar bersenandung riang. Cericit bunyinya menggugah sepi. Terbukalah wahai... mata yang terpejam. Hari akan bertamu. Lihat kemerahan sudah merangkak. Tanpa jeda membedah kaki kaki langit.
Dan rona wajahnya secercah wulan yang sedang membaca pagi. Sungguh kilau permata hati yang sedang dibuai sayang. Binar matanya lantas menciut mengusap terbit mentari yang tak bergegas mandi.
Nak, bangunlah... hari sudah mulai rekah. Ada banyak hal yang harus dilakukan sepagi ini.
Ciputat, 10 Oktober 2018
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H