Lihat ke Halaman Asli

Cathaleya Soffa

Ibu Rumah Tangga

Puisi | Dia

Diperbarui: 14 April 2018   15:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Sebagaimana biasa senyum itu merekah. Melebarkan sisi kelopak matanya hanya untuk sebuah tatapan. Pun kembali tersenyum. Dan kudapati lekukannya bak bulan sabit. Sempurna untuknya yang selalu kusimpan dalam hati.

Tak ada yang lebih istimewa selain cintanya. Tak ada yang lebih baik dari rindunya. Tak ada yang lebih indah dari ketakwaannya. Bagian terakhir, inilah bongkahan emas tersadis yang pernah kutemui. Adalah dia. 

Maka tak ada alasan bagiku untuk melupakan. Kisah, cerita yang melegenda bagai rempah rempah. 

Cathaleya Soffa 

Ciputat,14 April 2018

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline