Lihat ke Halaman Asli

Cathaleya Soffa

Ibu Rumah Tangga

Juli Baru Saja Menggelincir

Diperbarui: 1 Juli 2015   22:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

juli baru saja menggelincir

oleh : annie zulaikha

Juli baru saja menggelincir. menemukan cahyanya pada langit-langit yang membiru. dia bertabur bintang, dan masih bisa kuhitung jejak langkahnya. angka keberapa entah, seketika itu menguap. berselancar mencari kediaman dikeheningan. membisukan suara-suara parau yang kerap kali membelenggu nurani. 

Juli baru saja menggelincir. menemukan buaian indah purnama, di atas biduk-biduk surau. menyapa samar-samar dedaunan. menyapa rerintihan derik bambu beradu padu. menyapa bisikan percik air mengalun. seperti sengatan alam bercengkrama pada desir angin lalu. terjaga.... kemudian menyapa sebongkah nama, Tuhan..., jangan biarkan dunia menjadi rajaku. jangan biarkan fana menjadi kemuliaanku. jangan biarkan dunia menduakan-Mu. cukup diri-Mu satu. pelindung jiiwa dan ragaku. peneduhku dikala hujan dan panas membelai kalbuku.

Juli baru saja menggelincir. menggugah kepingan-kepingan mutiara. di sini atau di sana, tempat bertemunya cinta dan kedamaian. bergegas menapaki langit-langit yang membiru. membatu kemudian pecah berserakan. bukan pada pasir lantas menjadi abu. bukan pada serpihan api kemudian menjadi percikan. tapi segelintir air yang mengalir. mencecapi sebening hati. teduh meneduhkan. sejuk menyejukkan.

masih terjaga, sepanjang masa Tuhan menata tanpa diminta.

Juli. di bulan ini. awal persinggahan kedamaian. awal persinggahan kasih dan sayang yang begitu sempurna. dialah purnama saksinya. bermenarakan keelokan akhlak. pada pucuk-pucuk cemara di bulan penuh ampunan. ramadhan,juli. di bulan ini.

Tangerang, 1 Juli 2015




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline