Beberapa bulan setelah mengumandangkan kemerdekaannya, Indonesia tidak serta merta dapat menikmati segala kemerdekaannya. Karena pada Bulan November di tahun 1945. Tentara Jepang mendarat kembali ke Indonesia dan tidak mengakui kemerdekaan Indonesia, malah sebaliknya mengibarkan bendera Belanda. Peristiwa tersebut membuat masyarakat Surabaya marah, sampai akhirnya pada tanggal 10 November peristiwa berdarah tak dapat dihindari.
Betapa solid dan cintanya para pejuang saat itu sehingga rela mengorbankan hak hidupnya untuk sebuah kemerdekaan. Hingga saat ini kita mengenal peristiwa besar itu sebagai hari pahlawan.
Menurut kamus besar Bahasa Indonesia, pahlawan adalah seorang yang menonjol karena keberaniannya dan rela bekorban untuk kebenaran. Pahlawan tidak boleh hanya diartikan sebagai orang yang melawan penjajah dan mengangkat senjata seperti pada jaman kolonial dulu.
Tetapi pahlawan juga dapat diartikan sebagai orang yang mau mengabdi, berkorban, bekerja keras dan mengerti kepentingan orang banyak dan bukan hanya kepentingan diri sendiri.
Saat ini memang perjuangan kita bukanlah dengan mengangkat senjata untuk melawan bangsa asing. Tetapi Perjuangan kita saat ini adalah melawan penjajahan terhadap berbagai aspek kehidupan seperti: kebodohan, penyakit, ketidaksejahteraan dan lain-lain.
Kita semua adalah pahlawan pada bidang kita masing-masing, kita harus menonjol dengan prestasi dan kemampuan kita untuk menghadapai tantangan-tantangan tadi. Terlebih di masa pandemi ini, kita semua dapat ambil bagian untuk mengangkat senjata kita, berupa memberdayakan keahlian dan kemampuan kita untuk berjuang melawan penjajahan yang disebutkan tadi seperti kebodohan, penyakit dan ketidaksejahteraan.
Bagaimana kita menjadi pahlawan ditengah masa-masa sulit ini? Tentunya tidak semudah mengatakannya, namun jika kita mempraktekkan nilai seperti: keadilan, kebenaran dalam setiap bagian dan profesi kita. Bukan hal yang mustahil kita lakukan dan pantas kitalah yang disebut pahlawan, yaitu pahlawan dalam era kemerdekaan ini.
Pahlawan dalam setiap profesi
Sebagai pelajar misalnya pada masa pandemi dituntut untuk belajar daring, banyak tantangan yang akan dihadapi baik dari dalam maupun dari luar. Kedewasaan dan kemandirian dalam belajar sangat dibutuhkan. Mengisi diri dengan membaca, mencari referensi adalah sebagai contoh belajar dengan kemandirian dan kreatifitas. Setiap pelajar tidak serta merta hanya menunggu dan hanya mendapatkan ilmu dari guru dan sekolahnya.
Sebagai pelaku usaha kita adalah salah satu pahlawan untuk menggerakkan perekonomian negara kita, dimana kita tahu bahwa negara kita sudah masuk dalam tahap resesi. Namun dengan menggalakkan dunia usaha atau UMKM, persoalan pengangguran setidaknya dapat sedikit teratasi, selain itu daya beli masyarakatpun dapat didongkrak. Sebagaimana kita tahu selama masa pandemi yang sudah berlangsung kurang lebih tujuh bulan daya beli masyarakat menurun, karena masyarakat lebih memilih berhemat dan menyimpan uangnya karena khawatir dan ketidakpastian masa ini.
Dalam bidang kesehatan, seringnya kita berpikir tenaga medis sebagai garda terdepan adalah pahlawan dalam menangani covid 19, pengakuan tersebut tidaklah keliru. Namun kita seharusnya menyadari bahwa kita semua adalah pahlawan dalam penanganan kasus yang tidak tahu kapan berujungnya ini.