Lihat ke Halaman Asli

Tertahan

Diperbarui: 10 Agustus 2016   15:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

tertahan ... helaan nafas, tertahan

satu demi satu perempuan muda mati , tanpa harga

terhenti ... alir senyum, terhenti

satu demi satu anak kecil mati, bagai dedaunan kering tersebar ditiup angin

terkuras ... tetes air mata, terkuras

nyawa serasa tak bernilai

banyak jiwa yg telah mati dalam kehidupan

banyak hati yg dingin membeku tak mampu lagi menerjemah iba dan  kasihsayang

welas asih telah terkikis

Wahai YM Rahman dan Rahiim..... lindungi tubuh dan jiwa2 yang lemah.

bagimu, ilalang tersapu badai

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline