Semenjak tahun 2016 yang lalu, di era kepemimpinan Bupati H. Justiar Noer, Kabupaten Bangka Selatan menjadikan sektor pariwisata sebagai sektor unggulan Pemerintah Daerah. Hal ini amat koheren dengan kondisi geografis Kabupaten Bangka Selatan yang memiliki pantai yang eksotis dan bebatuan yang kokh di sekitar pantainya.. Maklum Bangka Selatan daerah yang dikelilingi laut.
Upaya itu cukup berhasil. Berbagai event pariwisata terus digenjot. Even yang sangat fenomenal adalah Toboali City On Fire (TCOF) yang dihelat setiap tahun. di bulan juni. Event berupa festival kebudayaan yang menjadi kalender kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif itu mampu menyedot pengunjung untuk datang ke Toboali, Bangka Selatan. Dan sektor pariwisata mampu mendongkrat pertumbuhan ekonomi warga yang selama ini bertumpu kepada sektor pertanian, kelautan dan pertambahan.
Icon wisata yang paling banyak mendapat perhatian dari pengunjung yang datang ke Toboali adalah Batu Belimbing. Icon pariwisata Bangka Selatan yang terletak di keluarahan Tanjung Ketapang Toboali itu mampu membius pengunjung yang melihatnya.
Susunan bebatuan karya Sang Maha Pencipta itu yang berbentuk seperti irisan buah Belimbing mampu menjadi selling point bagi pengunjung yang datang ke Kota Toboali. Kekokohan Batu belimbing mampu membius mata para pengunjung yang melihatnya. Objek wisata yang terletak di Kampung Air Aceng ini menjadi tempat yang paling banyak diminati untuk berfoto. Ada kesan fotogeniknya.
Batu-batu hitam unik yang berserakan dengan eksotisnya. Batu-batu ini juga seolah-olah melawan ilmu gravitasi karena beberapa bongkahan batu saling bertumpuk, tetapi tidak roboh. Berdiri dengan kokoh dan penuh keeksotisan.
Beberapa kalangan yang pernah berkunjung ke Toboali dan saya ajak untuk mengunjungi objek wisata Batu Belimbing itu diantara Penulis Novel Gola Gong, budayawan Harry Tjahjono, kelompok musik legend The Rollies dan personil band Tkoes mengaku amat kagum bahkan sangat takjub melihat tata letak bebatuan besar yang menyerupai buah Belimbing itu yang berdiri dengan kokoh. Memamerkan keperkasaannya. Menambahan kegagahannya sebagai objek wisata.
Dikawasan objek wisata Batu Belimbing, juga disedikan beberapa objek pendukung seperti taman sepeda dan beberapa fasilitas lainnya. Termasuk tempat parkir, mushola dan WC umum.
Jadi bagi para Kompasianer yang hobby bertravelling, jangan lupa untuk menjadikan objek wiasat batu Belimbing sebagai agenda untuk dikunjungi. Para Kompasianer akan mendapatkan ketakjuban yang luarbiasa dari karya Sang Maha Pencipta. Dan objek wisata itu, tidak jauh dari rumah saya. Kalau kita jalan kaki, paling hanya membutuhkan waktu sekitar 5 menit.