Lihat ke Halaman Asli

Rusmin Sopian

Urang Habang yang tinggal di Toboali, Bangka Selatan.

Usai Jokowi Dicapreskan...

Diperbarui: 24 Juni 2015   00:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Akhirnya sejuta teka teki tentang siapa Capres dari PDI-P terjawab sudah. Ketua Umum PDI-P Megawati merekomendasikan kadernya yang juga gubernur DKI saat ini Jokowi sebagai Capres. Apakah elektabilitas Jokowi akan meningkat dan akan memenangkan kompetisi juli mendatang? Dan apakah rakyat akan memberi kesempatan kepada Jokowi?

Sebagai figur muda, Jokowi memang menjadi magnet bagi masyarakat, khususnya masyarakat Jakarta. fenomena ini ditandai dengan kemenangan Jokowi bersama Ahok pada Pilkada DKI lalu. Gaya blusukannya ke kantong-kantong kehidupan warga yang miskin dan kumuh yang banyak bertebaran di Ibukota membuat rakyat merasa mendapat perhatian dan atensi dari pemimpin yang selama ini pemimpin identikan dengan kemewahan dan keglamoran gaya hidup.

Dan Jokowi dengan keserdahanaannya mematahkan stigma buruk tentang gaya pejabat selama ini yang selalu petantang petenteng dam minta dilayani. Di nurani Jokowi rakyat merasa menemukan kembali pemimpin yang sebenarnya. Pemimpin yang bisa menerima, mendengar keluhan mareka yang selama ini terabaikan di meja birokrasi karena aksi pemimpin yang sibuk dengan kehormatannya.

Jakarta adalah satu dari 33 Provinsi yang ada di negeri ini. Dengan keragamannya, dengan sejuta budayanya, maka kemenangan Jokowi di Jakarta belum dapat disimbolkan sebagai langkah muda Jokowi dalam memenangi hati rakyat Indonesia dari Miangas hingga Rote ini.

Kendati berbagai survey mensimbolkan angka elektabilitas Jokowi selalu pada rangking teratas, namun  angka survey tidak selalu harmoni dan selaras dengan keinginan hari rakyat yang hakiki. Apalagi aksi Jokowi dalam memberi solusi terhadap berbagai masalah dan problem di jakarta belum memuaskan. Dan ini selalu rakyat dengarkan dari berbagai media.

Pada sisi lain, narasi Jokowi yang selalu mengangap jabatannya sebagai Gubernur belum maksimal sehingga tidak memikirkan untuk menjadi Capres menjadikan rakyat semakin terbeliak matanya terhadap kiprah Jokowi. Dan narasi tidak memikirkan jadi Capres yang selalu dinarasikannya dalam berbagai kesempatan membuat rakyat akan bertanya-tanya tentang kiprah Jokowi sebagai pemimpin amanah.Apalagi kompetitor Jokowi dalam Pilpres nanti bukanlah pesaing klas Pilkada Jakarta.

Sementara itu dalam tentang waktu menuju Pilpres, tanpa aksi yang mensolusi terhadap keinginan rakyat yang akan dilakukan Jokowi maka elektabilitas Jokowi bukan tak mungkin akan turun drastis. Beragam persoalan bangsa yang sungguh komplek dengan segudang permasalahannya tanpa ada solusi maka citra Jokowi bukan tak mungkin hanya jadi berita surak kabar dan televisi.

Dan yang paling harus diingat  bahwa gaya blusukan yang dipopulerkannya kini telah menjadi identitas semua pemimpin daerah di negeri ini. Kalau semua pemimpin daerah sudah mengadopsi gaya blusukan Jokowi dan rakyat bisa menemukan kembali atas permasalahan yang mareka alami di daerah, lantas apa dan bagaimana Jokowi bisa meraih simpati hati Rakyat yang tersebar dari Miangas hingga Rote ini? Waktulah yang akan menjawabnya.(Rusmin)

Toboali, Bangka Selatan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline