Hari itu Selasa, 5 Juni, 2018.
Suasana hati tak terlampau bagus, sekitar jam 16.30 langit gelap tak berawan, musim penghujan telah lama tiba, tapi hari itu saya lupa membawa raincoat andalan saya.
Dari kantor, jarak Kuala kencana --SP2 cukup, untuk membuat saya basah kuyup, mana suhu badanpun tak kompromi. Sambil 'bete' menunggu hujan reda, iseng saya membuka laman facebook yang sudah jarang saya intip karena kesibukan. Selain itu saya memang memilih lebih mengontrol penggunaan media sosial, eksis di dunia maya penting, tapi kehidupan nyata jauh lebih penting kira-kira begitulah pandangan saya sekarang. Adalah seorang kawan, mengirimkan sebuah tautan dari youtube .
Menyempatkan waktu saya klik, mengambil headset dan menyimak. Ternyata official video ini bernama KAK5 dengan lagu religi bernuansa Islami dipersembahkan dalam menyambut Bulan suci Ramadan "Ketika Tangan dan kaki Berkata"
Dalam cuaca yang tak bersahabat, 04:13s. perjalanan saya dimulai. Lagu ini sudah sering saya dengarkan versi Gita Gutawa yang diarransemen oleh sang Ayah, wara-wiri tiap hari diputar di balcony lounge area kantor kami.
Tak ada yang meragukan kemampuan vocal Gita dengan "head voice"bening nya. Tapi versi KAK5, tak hanya membuat bergidik ,hati dan mata saya seketika trenyuh dan terharu, meskipun nuansa Gospel begitu kental , mengingat latar belakang para penyanyi perpaduan suara, musik dengan penyanyi Nurul Toisuta benar-benar menyayat dan mengulik semua rasa didalam kalbu.
Pemilihan lagu yang tepat, harmonisasi yang mumpuni serta momentum Ibadah Puasa yang sakral membuat lagu ini sungguh indah dan penuh makna. Sudah banyak saya menyaksikan perpaduan musik & seni yang terinspirasi dari berbagai latar belakang kisah anak manusia menggali dan membuatnya melebur, memutuskan segala macam sekat ! Suku, Agama, Ras, Antar golongan, Bahasa, Warna kulit, semua bisa padu dalam Musik dan seni!
Sering-seringlah KAK5 dan semua penyanyi Maluku, membuat musik-musik yang menyatukan seperti ini. Sekilas wajah para personel nya sudah tak asing bagi saya. Dalam keterangan youtube nya, group ini digawangi : Marieonie Serhalawan (Soprano)Margi Sipahelut (Mezzo Soprano)Falantino Latupapua (Tenor)Michael Mailuhu (Bariton)Figgy Papilaya (Piano & Music Director)
Nama-nama ini dikalangan jagat musik di Maluku, sudah termasuk senior'muda' oleh para pencinta musik di Ambon. Figgy & Michael, sudah pernah saya ulas tersendiri bersama kelompok Loleba, Sementara para personel lain Marionie, Margi dan Falantino, adalah nama-nama yang telah lama malang melintang dalam jagat bernyanyi di Maluku sejak era 90-an. mPemilihan nama "KAK5" barangkali bermakna 5 orang kakak, KAK = senior, 5 = personel nya yang emang 5,lol .
Di imajinasi nakal saya sempat berpikir, KAK5 = Kaki Lima, bukan pedagang kaki lima,maksudnya kiblat musik mereka mungkin juga adalah metafora dari musik kaki lima,mungkin saja, musik kaki lima yang bagaimana?/? #lolol
Sekali lagi, musik itu luas, berbagai macam warna yang dihasilkan musik dunia dewasa ini adalah bagian dari peradaban manusia yang terus ber evolusi, tugas seniman sejati adalah menghargai perbedaan itu sebagai keniscayaan.