Lihat ke Halaman Asli

Memaknai Hubungan Bilateral Indonesia–Yordania

Diperbarui: 24 Juni 2015   01:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bulutangkis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Vladislav Vasnetsov

Indonesia merupakan mitra perdagangan terbesar Jordania di Asia Tenggara dengan nilai perdagangan mencaiap 500 juta dolar Amerika Serikat dan investasi 200 juta dolar AS. Kunjungan  Raja Jordania II Abdullah bin al Hussein ke Indonesia  menjadi penanda hubungan diplomatik dengan Indonesia semakin baik. Rabu,26 Februari 2014 kemaren  Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)  menerima kunjungan Raja Yordania Abdullah Bin Al-Hussein (Abdullah II) di Istana Merdeka, Jakarta.

Kalau penulis amati kunjungan tersebut  merupakan kunjungan kedua Raja Abdullah II ke Indonesia selama masa pemerintahan SBY. Kunjungan kenegaraan pertama ke Indonesia dilakukan oleh Raja Abdullah II pada tanggal 12-13 Oktober 2005. Kemudian, SBY melakukan kunjungan balasan ke Yordania pada tanggal 2-3 Mei 2006.

Kunjungan itu tidak sekadar menjadi penguat hubungan bilateral antarnegara, tetapi juga memiliki misi penting dalam hubungan Indonesia-Jordania di Timur Tengah. Pasca-Arab Spring (Musim Semi Arab), Jordania berperan sentral menjadi penengah dan pemersatu antarnegara, khususnya yang sedang dilanda konflik.

Kali ini kunjungan kedua Raja Abdullah di Indonesia dimaksudkan untuk memperteguh hubungan diplomatik, ekonomi, dan keamanan. Raja Abdullah II dan Ratu Rania pernah berkunjung ke Indonesia pada 12-13 Oktober 2005 lalu.

Yordania merupakan salah satu negara sahabat Indonesia, negara yang berbentuk monarki ini merupakan negara yang sangat strategis karena letaknya yang berada ditengah tengah negara Timur Tengah. Yordania menjadi negara ditimur tengah yang tanpa gejolak. Kedekatannya dengan Israel menjadi hal penting untuk menjaga keutuhan negaranya dari intervensi negara lain.

Pertumbuhan ekonomi Yordania sangatlah kuat, di bawah kepemimpinan Raja Abdullah II pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) Yordania sebesar 6% per tahun. Keberhasilan ini tentu tak lepas dari beragam upaya dibidang ekonomi yang telah dilakukan Raja Abdullah II. Sebagai negara sahabat hubungan kedua kepala negara sangatlah baik, ini adalah kunjungan Raja Abdullah II ke dua selama Presiden SBY menjabat.

Pada kunjungan pertama, kedua kepala negara sudah menandatangani beberapa MOU kerjasama yang penting terutama dibidang ekonomi dan pertanian, investasi para investor dari Yordania pada perkebunan kelapa sawit di Kalimanta telah berjalan. Kunjungan kedua ini tentu sangat berarti bagi kedua negara karena akan menentukan masa depan dan komitmen keduanya.

Bagi Presiden SBY tentu berharap kerja sama yang sudah dilakukan saat ini bisa diteruskan oleh presiden selanjutnya. Penguatan kerjasama dibidang perdagangan, investasi, pertahanan dan sosial budaya akan menjadi fokus dalam meningkatkan perekonomian kedua negara, dan yang tak kalah pentingnya adalah bagaimana menyelesaikan konflik berkepanjangan di kawasan Timur Tengah seperti di Suriah dan Mesir.

Hal ini penting, mengingat posisi Yordania sebagai anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB. Hubungan bilateral kedua negara sudah terjalin kurang lebih 64 tahun dan saat ini Yordania menjadi mitra dagang terbesar untuk kawasan ASEAN.

Pekerja pekerja  kita banyak yang bekerja sebagai tenaga professional di Yordania, semoga  kunjugan Raja Abdulla II ini membawa nilai positif bagi hubungan bilateral kedua negara.

Sudah menjadi kewajaran pada akhirnya Pemerintah Indonesia memanfaatkan Jordania sebagai pintu akses untuk memasuki pasar ekspor di kawasan Timur Tengah, terutama bagian utara meliputi Mesir, Palestina, Libanon, Sirya dan Irak.

Apalagi Jordania saat ini merupakan salah satu negara di kawasan ini yang situasi politiknya lebih stabil, pertumbuhan ekonomi yang meningkat dari waktu ke waktu. Keberhasilan Jordan menjaga iklim politik mendorong peningkatan neraca perdagangannya negara itu tidak hanya dengan Indonesia tetapi dengan sejumlah negara di kawasan itu.(**)

Salam untuk Raja Jordania II Abdullah bin al Hussein. Semoga kunjunganya dapat bermanfaat untuk Indonesa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline