Lihat ke Halaman Asli

Mimbar Puan

Komunitas

Perempuan Bukan Bayangan Laki-Laki

Diperbarui: 16 Juli 2024   08:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

@mimbarpuan

Perempuan bukan Bayangan Laki-laki!

Apa yang dimaksud dengan negara patriarki? Apakah negara yang memandang laki-laki lebih tinggi atau lebih penting daripada perempuan? Sedangkan, Nabi Muhammad SAW, menegaskan tidak ada hierarki gender dalam Islam. Atau apakah negara yang di dalamnya kaum laki-laki membuat hukum untuk kaum perempuan?

Apakah patriarki yang dimaksud adalah yang di dalamnya terlahir sebagai laki-laki lalu lebih menguntungkan daripada sebagai perempuan?

Lantas bagaimana pandangan islam mengenai keududukan laki-laki dan perempuan?

"Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh karena Allah telah melebihkan sebagian mereka (laki-laki) atas sebagian yang lain (wanita), dan karena mereka (laki- laki) telah menafkahkan sebagian dari harta mereka." (Q.S. an-Nisaa' [4]: 34)

Berbeda dengan konsep Patriarki maupun Matriarki. Dalam Islam Laki-laki dan perempuan sama-sama hamba Allah, punya kewajiban yang sama dalam hal ketakwaan kepada Allah. Namun ada peran dan tanggung jawab yang berbeda dengan memperhatikan fitrah masing-masing. Hal ini bukanlah bentuk diskriminasi tapi distribusi agar terjadi kerja sama dan hubungan yang saling membutuhkan antara laki-laki dan perempuan yang sesuai syariat.

Islam memandang perempuan sebagaimana memandang laki-laki, yang memiliki posisi yang sama di hadapan Allah SWT. Oleh karena itu, Islam memerintahkan untuk menjaga dan memuliakan perempuan. Memperhatikan kebutuhan perempuan sebagaimana kebutuhan laki-laki. Perempuan mendapat jaminan kesejahteraan, tanpa jargon kesetaraan gender.

Mulianya seorang wanita dalam islam tidak menjadikannya sebagai bayangan laki-laki namun menjadi seorang hamba yang sama dengan peran strategisnya.

Pertama, perempuan sebagai ibu. Ibu adalah madrasah ula (sekolah pertama) bagi anak-anaknya. Peran penting ibu adalah sebagai pencetak generasi yang akan mengisi peradaban. Melalui perannya, maju-mundurnya generasi peradaban ditentukan. Jika ditelisik ke masa lalu, lahirnya Imam Syafi'i sangat erat kaitannya kecerdasan ibundanya Fatimah binti Ubaidillah Azdiyah.

Kedua, pengemban dakwah. "Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan, sebagian mereka (adalah) menjadi penolong bagi sebahagian yang lain. 

Mereka menyuruh (mengerjakan) yang ma'ruf, mencegah dari yang munkar" (QS. At Taubah: 71).

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline