Lihat ke Halaman Asli

Kebahagiaan Kala Pagi

Diperbarui: 5 Desember 2021   06:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Alkhamdulillah saat terbangun pagi ini setelah shalat subuh aku membuka laptop. Aku mulai membuka web kompasiana dan mencari-cari apakah tulisanku beberapa hari yang lalu masih ada di sana. Ternyata setelah beberapa saat mencari aku terkejut ternyata tulisan yang ku unggah beberapa hari yang lalu masih ada dengan tampilan lengkap tidak ada yang hilang. Padahal kemarin aku lihat tulisanku tidak lengkap, tulisan bagian bawah terhapus. Aku bersyukur sekali pagi ini berhasil menemukan tulisanku yang ku kira telah hilang. 

Terlebih lagi ternyata sudah ada 36 orang yang membaca tulisanku, itu membuat aku semakin terkejut sekaligus bahagia. Menulis di kompasiana ternyata banyak sekali pembacanya. Aku sangat senang menulis di kompasiana dan mulai saat ini berniat untuk menulis setiap hari di kompasiana. Aku ingin membagikan pengalaman keseharianku di sini, mungkin ada yang bermanfaat bagi orang lain. Selebihnya menulis merupakan media untuk mengekspresikan diri di segala suasana. Aku dapat menuliskan apa yang sedang aku rasakan, aku dapat menumpahkan isi hatiku di sini. Baik di saat sedih maupun senang.

Syukurlah bila tulisan-tulisanku nantinya akan dibaca oleh banyak orang, setidaknya aku telah merasa lega telah menumpahkan uneg-uneg yang ada di hati melalui tulisan. Semoga niatku dapat terwujud, aku mulai tulisanku dari saat ini. Kebetulan pagi ini hujan, jadi aku dapat melanjutkan menulis karena tidak bisa beraktifitas di luar rumah. Lagi pula ini hari Minggu aku tidak berangkat kerja karena Minggu adalah hari untuk keluarga.

Kegiatanku hari Minggu biasanya pagi hari memasak untuk keluarga, kemudian bersih-bersih rumah, mencuci baju juga melakukan kegiatan-kegiatan lain bersama keluarga. Yang aku lakukan di waktu senggang yaitu berkebun, aku suka sekali menanam berbagai macam tanaman dari mulai tanaman hias dan berbagai macam sayuran. Beberapa bulan yang lalu aku bahkan memanen labu siam banyak sekali dan tidak habis dimakan sendiri. Aku membagikan sebagian hasil panen labu siamku ke tetangga, aku bahagia bisa berbagi dengan orang lain.

Setelah panen kurang lebih selama tiga bulan, tanaman labu siamku mati dan kini aku mulai menanam bibit baru. Mudah-mudahan tanamanku subur dan kembali berbuah banyak seperti dulu dan kembali dapat berbagi dengan tetangga.

Yogyakarta, 5 Desember 2021

Wuryanti




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline