Lihat ke Halaman Asli

Mim Yudiarto

TERVERIFIKASI

buruh proletar

Memento Mori, Memori, dan Kilas Balik Mimpi

Diperbarui: 6 November 2020   14:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: payless-liquors.com

Segulung gelombang menghampiri hujan di tepi pantai yang lengang. Seperti kehadiran memento mori yang begitu tiba-tiba di waktu senggang.

Aku berdiri. Menyalakan api dari sisa-sisa mimpi. Barangkali masih ada suar yang bisa dinyalakan. Sebelum langit berikut rembulannya berangsur padam.

Seolah menciptakan filosofi. Secangkir kopi panas mengepulkan memori. Perlahan menaiki benak. Menerobos sela-sela sinapsis otak yang beronak.

Sederet embun bergelantungan seperti menampilkan pertunjukan trapeze dari mediteranian. Mengayunkan kenangan ke kiri dan ke kanan. Lalu jatuh berantakan. Di antara ritmik masa silam yang lintang pukang.

Aku merenung. Di balik bayangan mendung yang murung. Kilas balik berlompatan secepat rusa sambar di savana. Membuatku terpana. Rupanya ini adalah kisah yang sempurna. Seburuk apapun aku menduganya.

6 Nopember 2020

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline