Lihat ke Halaman Asli

Mim Yudiarto

TERVERIFIKASI

buruh proletar

Sajak Rembulan di Depan Pintu

Diperbarui: 29 Juli 2020   19:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

https://cdn.pixabay.com

Aku merangkai pecahan kaca ini untukmu
tapi bukan untuk menjadi airmata
namun, sebagai kata pembuka
tentang sajak-sajak yang turun bersama hujan
lalu tumbuh serentak menjadi flamboyan

Sajak ini berbicara panjang lebar
mengenai bait-baitnya yang tertukar
dengan bayangan rembulan
di depan rumahmu
lalu mengetuk pintu dengan suara sendu
dan membawakanmu sepucuk rindu

Rembulan nun di atas sana
adalah cermin bagimu jika ingin berkaca
ada aku di sana
sedang melipat langit pertama
agar kau bisa melihat lebih jelas
purnama itu adalah simbol tegas
tentang kecantikan sang penyintas

Seperti yang kau tahu
ketika kau menghabiskan setumpuk buku
dari halaman-halaman yang dirobek masa lalu
sebenarnya adalah kenangan yang menyala
saat kau mulai menggambar ruang-ruang di kepala
dengan abstraksi cinta
namun dengan romantika yang nyata

Bogor, 29 Juli 2020
 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline