Lihat ke Halaman Asli

Mim Yudiarto

TERVERIFIKASI

buruh proletar

Sandyakalaning Usia

Diperbarui: 28 Juli 2020   11:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

pixabay.com

Berada di kerumunan pagi
yang tersibak dibelah matahari
mengakhiri episode mimpi  
orang-orang yang terlibat dalam keriuhan sunyi

Perbincangan mengalir
seperti sungai takdir
menuju muara
tempatnya bertemu samudera

Di sana, segala macam cinta dan berhala
diaduk oleh prahara
hanyut, terbawa buih-buih gelombang
hingga tiba di ruang-ruang lengang
tempat orang-orang menitipkan waktu senggang
sekedar beristirahat
atau terburu-buru mencari alamat
untuk menyampaikan pesan penting
tentang kerinduan yang berada di puncak hening

Berharap menemukan sisa hujan
agar bisa membasahi bunga-bunga jalanan
di sepanjang trotoar yang dilanda kemarau
serupa danau
tanpa air atau bunga padma
hanya hamparan luas yang mengeringkan iris mata
di sandyakalaning usia

Bogor, 28 Juli 2020

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline