Sebentar saja aku kehilangan jejak kata
melebur di sela-sela perbincangan
antara riuh dan kesenyapan
yang merupa menjadi malam
Aku lalu mencarinya
dengan lidah terbata-bata
pada lambaian lemah pucuk cemara
dan bunga kamboja yang luruh secara sederhana
Aku menemukannya
tergeletak di jalanan yang sepi
setelah dihanyutkan hujan
sore tadi
Aku mencoba merangkainya menjadi bunga
untuk aku letakkan di beranda
sebagai penerima tamu
jika kelak hadir limpasan masa lalu
Aku mencoba menyamaknya menjadi puisi
agar bisa aku pajang di dinding hati
sebagai pengingat paling tepat
jika aku harus mencari alamat
Aku mencoba memahatnya dalam diam
karena keramaian ternyata lupa mengirim salam
menjadikan dunia sebagai tumpukan arca bisu
sedangkan aku memilih untuk gagu
Bogor, 11 Juli 2020
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H