Lihat ke Halaman Asli

Mim Yudiarto

TERVERIFIKASI

buruh proletar

Pertanda Istimewa

Diperbarui: 28 Juni 2020   17:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

https://images.pexels.com

Merangkai mahkota
dari warna-warna senja
ketika sandyakala mendekat
di serambi langit saat orang-orang bermufakat
untuk saling mengingatkan
tentang tenggelamnya kegelapan
sebagai pertanda istimewa
bahwa malam mulai tiba

Angin semilir membawa semerbak wangi melati
untuk diedarkan pada sore hari
agar tertangkap penciuman
bagi mereka yang paham arti kerinduan
sebagai pertanda istimewa
bahwa cuaca belum membawa kabar pancaroba

Mendung tipis berlalu lalang
mengumpulkan kehendak hujan
di ceruk-ceruk kering yang terlupakan
saat kemaraunya hati pergi menjauh
karena mengira musim kesepian telah beranjak runtuh
menjadi pertanda istimewa
bahwa kerumitan sudah semakin sederhana

Suara-suara yang berasal dari senyuman
digiring masuk setiap halaman
agar bisa menumbuhkan segenap semai
untuk persembahan bagi usainya badai
menjadi pertanda istimewa
bahwa dunia pada akhirnya tetap baik-baik saja
setelah bumi dan langit berhasil menyembuhkan dirinya

Bogor, 28 Juni 2020

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline